Elvi Susanti.S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Usaha Tidak Mengkhianati Hasil

Hari Senin selesai upacara kegiatan belajar di dalam kelas di mulai. Seperti biasa di kelasku belajar mata pelajaran matematika. Banyak teman-teman yang kurang suka dengan pelajaran matematika. Tapi bagiku beda, kalau ada yang bertanya mata pelajaran apa yang di sukai. Aku langsung jawab matematika. Apalagi yang mengajarkan bu Rahmi.

Bu Rahmi mengajar di kelas dengan sabar. Tak pernah marah kepada kami. Kalau ada siswa yang bertanya karena belum mengerti, beliau dengan sabar menjelaskan kembali. Sampai pada akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas yang di berikannya.

Sebagai guru mengajar mata pelajaran matematika, bu Rahmi juga wali kelasku. Beliau tak bosan-bosannya memberi nasehat. Seperti hari ini setelah selesai menjelaskan materi dan memberikan latihan untuk di kerjakan di rumah. Beliau memanfaatkan waktu pelajaran yang tersisa menyampaikan nasehatnya.

" Ananda semua kerjakan latihannya dengan baik, karena dengan semakin banyak latihan maka akan semakin paham" ujar bu Rahmi .

Tak lupa beliau berpesan untuk mengulang mempelajari semua mata pelajaran. Apalagi waktu ujian akhir semester sudah semakin dekat. Persiapkan diri , tidak bermalas-malasan. Semangat untuk belajar.

Nasehat bu Rahmi ku dengar dengan senang hati. Hingga dengan semangat aku bertekad akan belajar lebih giat. Peringkat I di kelas akan terus ku pertahankan.

Sepulang sekolah, aku melihat Adib adikku sedang duduk di depan komputer. Komputer itu di beli ayah tiga hari yang lalu. Kuhampiri adikku yang asyik bermain. Game terbaru, hari sebelumnya game ini belum ada. Mungkin baru hari ini di temukan Adib. Asyik juga permainannya. Dengan pelan kubujuk adikku untuk meminjamkan sebentar saja. Ternyata ia langsung menyerahkan kepadaku. Setelah kucoba memang asyik permainannya. Selalu tertantang untuk memenangkan game tersebut. Akhirnya setiap pulang sekolah yang kucari komputer. Setiap tugas belajar ku pelajari di malam hari.

Ketika ujian akhir semester berlangsung permaian di komputer tidak bisa ku tinggalkan. Hampir setiap sepulang sekolah aku berada di depan komputer. Tentu saja bergantian dengan adikku. Berulang kali ayah dan bunda mengingatkanku.

" Kakak di depan komputer itu melelahkan" ujar ayah.

" Iya nanti keseringan di depan komputer, pelajaran ketinggalan" kata ibu.

Ayah dan bunda berharap sepulang sekolah sediakan waktu untuk istirahat. Namun aku tak mengindahkan nasehat ayah dan bunda. Selalu beralasan bermain komputer sebagai refresh ing setelah ujian.

Di hari penerimaan rapor. Sebelum aku berangkat sekolah. Ayah dan bunda mengingatkanku kembali . Supaya aku nanti tidak kecewa menerima hasil belajar. Terima dengan lapang hati. Aku tertegun dengan nasehat ayah dan bunda, ada debaran di hatiku. Ku kuatkan hati berangkat ke sekolah.

Di saat pengumuman juara kelas akan di mulai. Dadaku semakin berdebar. Ternyata namaku terpanggil untuk maju ke depan sebagai peraih peringkat kelas nomor dua. Peringkat I tak bisa kupertahankan. Ada rasa sesal di hatiku. Dan akupun merasa bersalah terhadap ayah dan bunda yang tak henti-hentinya menasehati.

Dengan langkah gontai aku pulang ke rumah. Dalam pelukan ada rapor dan hadiah juara. Sepanjang perjalanan aku bingung memikirkan bagaimana cara menyampaikan kepada ayah dan bunda. Apalagi rasa sesal dan bersalah menyelimuti hatiku.

Semakin dekat ke rumah, debaran di hatiku semakin terasa kencang. Kulihat ayah dan bunda sudah menunggu di depan rumah. Sampai di hadapn mereka langsung ku bersimpuh

" Maafkan aku ayah..maafkan aku bunda" ucapku sambil berurai air mata.

Ayah dan bunda memelukku sambil memberi nasehat jadikan ini sebagai pembelajaran untuk lebih baik ke depan. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Guguak, 05 Desember 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post