**Anak Dapat Hidayah**

Oleh, Ummi Ida

🌷

Usia ku ketika itu 28 tahun dengan 2 anak. Semua ibu ingin mendapatkan anak yang sholeh dan sholehah. Tapi deluan Allah memberikan hidayah buat anak wedokku. Usianya 4 tahun sudah pande milih sekolah. "Ma....adek sekolah tk yang pakek tudung ya"(maksudnya pakai jilbab) "Iya nak jawabku" Akhirnya diapun maduk tk islam, sekolah itu pilihannya. Sekolah yang berkarakter Islami.

****

Sekolahnya menanamkan karakter anak yang islami. Misalnya tidak boleh pakai baju tanpa tangan (yukensi).

Sianak jadi faham kalau baju itu tidak baik di pakai untuk anak perempuan muslim. Karena nampak aurat. Sementara si mamak masih preman. Tidak pernah ikut mengaji. Bahkan penampilannya tidak mencontohkan yang baik buat anak wedoknya.

"Mak...gak boleh ke luar rumah pakai tangan pendek, aurat itu mak". "Keluar rumah pakai jilbab ya mak?" Kata anak ku menasehati si mamak yang gaya preman. Dalam hatiku waduh anakku lebih pintar dari aku..hanya senyumanku jawabnya.

***

Ketika Lebaran tiba kubelikan nak wedok baju untuk lebaran. Baju itu model tangan kecil rok pendek kembang. Pilihan seperti itu karena anaknya kulit putih, mungil maklum anak Nias.

"Nak ku ni baju lebaran mu sayang, cantikkan?" Kataku dengan senyuman. Nak wedok tak menjawab malah pigi tak menghiraukan baju barunya. Yach sudahlah mungkin dia lagi sibuk main - main. Kata hatiku.

Tiba malam hari ingin di coba bajunya, apakah pas atau tidak. "Sayang...sini...kita coba bajunya" Kataku dengan suara lemah.

"Tidak mauuu...." "Nanti Allah marah bajunya nampak tiak (ketiak)" Sambil menangis - nangis baju itu dicampak campakkannya. "Siapa yang bilang?" Tanyaku.... "Ibu guru maaaa..."

Wadoh....

Kalah aku, kini anakku yang faham tentang pakaian yang menutup aurat. Kemanakah aku sebagai mamak, tidak mau belajar.

"Maaf kan mamak ya nak, besok kita tukar aja bajunya ya ?" "Adek mau baju kayak mana?" Tanyaku... Nak wedok tidak menjawab, mungkin dia belom faham tentang model baju.

Esok harinya.. "Sayang ni mamak tukar bajunya...?" Kataku dengan sedikit teriak.. Baju itu diambilnya.. "Cantik mak..." "Apanya, pura - pura aku bertanya.." "Yaaa...ni adek suka cantik." "Kayak baju bu guru.." Baju yang ku belikan baju busana muslim, Gamis serta jilbab yang warnanya senada.

Sangkin senangnya, bajunya di bawa tidur. Siapa yang datang di pamerkannya. "Nek...baju dedek cantik, baju raya" Katanya sama si nenek yang baru datang. " cantik .....siapa yang beli ?" Kata si nenek... "Mamak yang beli"

***

Hari rayapun tiba... Selesai Sholat subuh nak wedok langsung pakai baju barunya. Mutar- mutar depan kaca.

"Yok makan lontong dulu baru ke Masjid" Kataku pada nak wedok. Tiba...tiba.... Teparrrr...mangkok sayur jatuh dari tanganku ke meja, tumpah sayur gulainya. Habis kemana- mana tumpahannya. Yang paling seru baju baru si dedek habis kena tumpahan sayur lontong tadi.

"Aduh ma...baju dedek jorok." Tangisnya sambil meraung raung. Bingung bagaimana cara bersihkannya.

Nak wedok menangis di balik pintu. :Huuu..hu..hu...hu" Baju tu joyok...huuuu.. Baju tu joyok.. Nangisnya mengharukan. " Lhooo..kok nangis ?" Kata si nenek datang dari kamar habis rebahan . " Baju barunya tersiram kuwah sayur nek"

"Ooh ala...kasihannya....?" "Udah jangan nangis ni nenek ada belikan baju busana muslim. Hadiah dari nenek dedek pintar stor 10 ayat pendek, dan ayat Kursi. Ni bajunya kata si nenek." Sambil berjalan ke kamar mengambil baju baru.

Suara tangisan sepontan diam karena baju baru dari nenek lebih cantik. Haru biru kurasa hati ini melihat anakku kembali tertawa. Lepas serapan kami bersama sama pergi Sholat Hara Raya.

Tersadar aku sebagai orang tua yang banyak salah. Kedepan harus jadi orang tua yang baik. Yang jadi contoh buat anak-.anakku. Aamiin..

🌷🌷

#tagurgurusiana(1)

Tebing Tinggi.

Jum'at, 3 Februari 2023