Ely Herlina

Ely Herlina, lahir di karawang 07 Oktober 1963. mendapat tugas sebagai PNS pada Desember tahun 1984, di SMPN I Kotabaru, karawang. Tahun 2017 mendapat tugas tam...

Selengkapnya
Navigasi Web
JEJAK RAHASIA

JEJAK RAHASIA

JEJAK RAHASIA

#TantanganGurusiana

Hari ke-125

Episode: Siapa Mamiku (46)

Malam ini Bu Dewi belum bisa tidur, masih terpikirkan obrolannya dengan Darto. Entah kenapa di dasar hatinya Bu Dewi merasa ada yang lain dengan Sania, selalu saja ada yang berbeda di hati, rasanya di hadapan Sania hatinya selalu merasa lebih tenang, tidak mudah terbawa emosi. Awalnya begitu mendengar Sania adalah anak angkat, sedikit terbersit harapan di hatinya, Sania adalah anak kandungnya, buah kasih dari laki-laki yang sangat dicintainya. Tapi riak harapan yang ada di hati Bu Dewi seolah tenggelam, tanpa sisa, ayah kandung Sania penjual mie ayam. Berarti Sania bukan anak kandungnya… kalau Sania anak kandungnya, ayahnya paling tidak adalah karyawan dari sebuah perusahaan asing, mengingat sudah dua puluh tahunan bekerja di sana ada kemungkinan sekarang dia sudah memiliki jabatan yang strategis di perusahaan tempatnya bekerja. Dibuang jauh-jauh semua harapannya… Sania bukan anak kandungnya. Bu Dewi mencoba membaringkan tubuhnya, mencari posisi nyaman agar seluruh ingatannya tentang anak kandungnya segera bisa dihilangkan… hari ini pikirannya sedang merasa lelah, emosinya selalu berasa diaduk bila mengingat semua kejadian masa lalunya. Tapi tanpa bisa diajak komromi pikirannya kembali ke obrolannya dengan Darto… ada sesuatu yang mengganjalnya, yang belum sempat dia tanyakan… tapi apa? Dia sendiri juga masih bingung… ada sesuatu yang ingin dia tanyakan, tapi walau berulang kali di ingat-ingat selalu saja tidak ketemu, sampai lelah memikirkannya. ach sudahlah… besok pagi mungkin akan teringat apa yang akan ditanyakannya kepada Darto. Batin Bu Dewi akhirnya menyerah.

******

Kebahagiaan Sania terasa lebih lengkap, ayah,ibu, dan Satria tetap menyayanginya… dan sekarang ada ayah kandung yang telah bersama, melengkapi kebahagiaannya. Tapi walaupun hatinya sangat bahagia setelah bertemu dengan ayah kandungnya. Ada pertanyaan yang ingin dia ajukan kepada Papinya. Di mana keberadaan Ibu kandungnya? Kenapa Ibu kandungnya tidak bersama-sama dengan Papinya?

Sania ingin menanyakan semua itu, tapi Sania belum berani untuk banyak bertanya… dia takut kalau menanyakan semua itu, akan menyakiti hati Papinya… dan dia juga tidak tega menanyakan semua itu kepada papinya yang sedang menikmati kebahagiaan bertemu dengannya. Sebetulnya Saniapun demikian, sekarang ini dia betul-betul sedang menikmati kebahagiaannya…bersama dengan orang-orang yang sangat Dia sayangi.

Kalau dia ingin mengetahui keberadaan ibunya bukan berarti Sania tidak bersyukur untuk kebahagiaan yang tengah dimilikinya. Awalnya Sania berpikir kalau bertemu dengan salah satu dari orang tua kandungnya maka berarti dia akan menemukan semuanya… Papi dan Maminya. Semua kepenasaran itu dia ungkapkan kepada Pandu…

“ Sayang… sebenarnya masih banyak yang ingin aku tanyakan kepada Papi, tapi aku gak enak takut merusak suasana bahagia Papi dan aku sendiri.”

“ Kamu mau menanyakan apa sih sayang? Bukankah pertemuanmu dengan Papi adalah sesuatu yang sangat ditunggu.”

“ Tentang Mamiku… siapa dia? Berasal darimana? Kenapa Papi tidak bersama Mami? Apa yang membuat mereka berpisah? Semua itu belum Papi ceritakan kepadaku… aku ingin Papiku yang menceritakan semua ini kepadaku.” Sahut Sania.

“ kalau menurutku jangan sekarang kamu tanyakan semua itu, nanti juga kalau sudah semuanya stabil pasti Papi akan banyak bercerita, kamu yang sabar sayang…”

“ Iya juga sih… selama ini aku sudah cukup lama bersabar untuk mengetahui semua ini… sekarang sudah sangat banyak yang aku dapatkan, kenapa aku jadi berubah menjadi orang yang tidak bersabar… yang tidak mensyukuri nikmat yang aku dapatkan sekarang.”

“ Nah… begitu dong, ini namanya Sania yang ku kenal selama ini…selalu bersabar dalam menghadapi berbagai masalah dan rintangan.”

“ Terima kasih sayang… kamu selalu menjadi penguatku selama ini.” Sania memandangi wajah Pandu dengan pandangan penuh rasa cinta. Pandupun memandangi Sania, semakin ke sini rasa sayangnya semakin besar terhadap Sania. Pandu ingin memliki Sania seutuhnya, sebagai seorang istri yang syah untuknya.

******

Darto sedang membereskan ruangan, saat Bu Dewi datang…

“ Aduh maaf Bu… saya belum selesai membersihkan ruangannya. Jadi gak enak… padahal saya sudah berangkat pagi sekali…” kata Darto menyatukan tangannya sambil membungkuk meminta maaf kepada Bu Dewi.

“ Gak apa-apa To… saya yang datang lebih pagi.”

“ Sebentar ya Bu tinggal ngelap meja tamunya saja… nanti saya buatkan juice kesukaan Ibu.”

“ Santai saja To… kamu boleh beres-beresnya sambil cerita … kamu boleh cerita apa saja.”

“ Bu… saya lagi senang nih… si mbok lagi ada di Jakarta Bu, lagi nengok saya...kayaknya kangen sama saya Bu…”

“ Pasti kamu seneng juga kan Ibumu ada di sini…”

“ Ya seneng dong Bu… sama seperti Kak Sania yang pastinya bahagia banget ketemu sama ayahnya, tapi sayangnya belum ketemu sama Ibu kandungnya…”

Bu Dewi yang mendengar apa yang diceritakan Darto jadi teringat… ya ini dia yang ingin aku tanyakan sama Darto… mengenai Ibu kandungnya Sania.

“ To memang Ibu kandungnya Sania siapa? “

“ Gak tahu Bu… kayaknya Kak Sania juga belum tahu.”

“ To… kamu sudah beres? Tolong siapkan minum saya ya…”

“ Siap Bu…”

Darto keluar ruangan, Bu Dewi mulai memikirkan tentang Sania yang belum bertemu dengan Ibu kandungnya… seandainya saja ibu kandungnya aku, alangkah bahagianya, batin Bu Dewi. tapi semua itu langsung ditepis lagi oleh Bu Dewi, mana mungkin suaminya dulu menjadi tukang mie ayam… rasanya sesuatu hal yang mustahil.

Bersambung…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Adakah hubungan darah bu Dewi dg Sania...Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id

21 Jun
Balas

Bisa jadi.... Terima kssih kunjungannya pak blangkon

21 Jun

Cerita makin seru, d tunggu kelanjutannya, bu

20 Jun
Balas

Siap...terima kasih kunjungannya

21 Jun

Udah semakin dekat pertemuan bu dewi sama sania dan papinya...

20 Jun
Balas

Betul...segera terlaksana

21 Jun

Wah ada tanda-tanda nih. Ditunggu lanjutannya bu. Barokallah

20 Jun
Balas

Siap...pertemuan akan segera tiba

21 Jun

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Siap....terima kasih sdh berkunjung

21 Jun

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Ditunggu lanjutannya bu

20 Jun
Balas

Oke deh....terima kasih ya... Semoga sehat sll

20 Jun

Mantap bu. Di tunggu lanjutan nya bun.

21 Jun
Balas

Terima kasih sdh berkunjung d sini...

21 Jun

Makin menawan

20 Jun
Balas

Terima ksih suportnya

21 Jun

Aahh jadi penasaran mau tahu kisah selanjutnya... Ditunggu ya Buu ....

20 Jun
Balas

Siap...tunggu lanjutannya ya...

21 Jun

Aahh jadi penasaran mau tahu kisah selanjutnya... Ditunggu ya Buu ....

20 Jun
Balas

Siap bu...terima kaaih kunjungannya...barokallah

20 Jun

Tulisannya selalu dan makin keren.... Bu....

20 Jun
Balas

Terima kasih pak...semoga bpk makin sukse

21 Jun

Benarkah Bu Dewi, ibunya Sania ? Makin seru ceritanya...

21 Jun
Balas

Ikuti terus lanjutannya ya

21 Jun



search

New Post