JEJAK RAHASIA
JEJAK RAHASIA
#TantanganGurusiana
Hari ke-139
Episode: Harapan Pakde Smith (59)
~~ Ely Herlina~~
Pakde Smith sangat bahagia, segala usahanya untuk menyatukan hati anak dan istrinya telah berhasil. Mereka berdua telah bisa saling memahami, keluarga orang tua angkat Saniapun tidak tersakiti. Walau sampai detik ini Dia masih belum bisa mendapatkan kembali hati istrinya, paling tidak anak kesayangannya, yang selama ini sangat Dia rindukan dapat Bersatu dengan istrinya, Laras atau bu Dewi.
Pakde Smith tetap memiliki semangat dan harapan, kalau suatu saat nanti hati Bu Dewi akan terbuka untuknya, dan mau memaafkannya. Walaupun sebetulnya Pakde Smith sendiri tidak memahami betul apa kesalahannya? Apa karena saat itu, saat Sania hilang dia yang sedang bersama Sania? Tapi kalau itu yang menyebabkannya? Bukankah Ibunya atau Eyang Dewi yang telah membawanya pergi dan meninggalkan dirinya hingga terlunta-lunta di Surabaya tanpa uang sepeserpun? Bukankah saat itu Diapun sama-sama menjadi korban, sehingga harus terpisah dengan anak dan istri? Pakde Smith betul-betul tidak memahami semua ini. Hanya doa dan harapan yang tidak pernah lepas dari setiap desah napasnya, suatu saat mereka akan bisa kembali berkumpul sebagai keluarga yang utuh.
Hari ini sudah hari yang ketiga Pakde Smith tidak bertemu dengan Sania, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Sania melalui pesawat telepon…
“ Sayang… kalau bisa pulang kerja mampir ke sini ya… Papi kangen sudah tiga hari gak ketemu…”
“ Iya Pi… Sania juga memang sudah kangen sekali sama Papi… oh iya Pi bolehkan Sania minta Satria sama Ibu untuk datang ke ruko juga, soalnya Sania juga sudah lama gak ketemu sama mereka…”
“ Wah Papi akan merasa bahagia sekali kalau semuanya akan kumpul di sini… sekalian ajak juga Pandu.”
“ Oke Pi… kita ketemu jam lima sore ya…”
******
Begitu jam waktu pulang, Sania menemui Bu Dewi dulu… pamitan untuk ke rukonya Pakde Smith dulu.
“ Mi… Sania pulangnya mau mampir dulu ke rukonya Papi, Mami ikut ya… di sana rame, mau ada ibu , Satria, sama Pandu.” Bujuk Sania, siapa tahu Maminya mau untuk berkumpul di sana.
“ Mami mau langsung pulang saja, cape…”
“ Memang Mami gak kangen sama Papi? Kan sudah lama Mami gak ketemu Papi.” Dengan hati-hati Sania mencoba menyampaikan apa yang ada di dalam hatinya, dia ingin sekali melihat Mami dan Papinya bisa hidup saling berdampingan
“ Enggak Mami mau istirahat…” Jawab Mami singkat.
Sania tidak melanjutkan lagi pembicaraannya langsung melangkah keluar, menuju mobilnya. Sesampainya di mobil Sania menghubungi Pandu, ingin mengetahui apakah Pandu sudah menjemput Ibunya. Tadi siang Pandu sudah berjanji untuk menjemput Ibunya Sania, karena kantornya lebih dekat ke rumah Ibunya Sania.
Acara kumpul bareng di rukonya Pakde Smith berhasil mendekatkan mereka semua. Mereka semua larut dalam suasana penuh bahagia dan akrab.
******
Sania pulang cukup larut, ketika memasuki pintu gerbang sekilas dia melihat Bu Dewi sedang berada duduk di kursi teras depan rumah. Kelihatannya Bu Dewi sedang menunggu kepulangan Sania, begitu melihat Sania sudah pulang Bu Dewi cepat-cepat masuk ke dalam kamarnya…
Begitu memasuki rumahnya Sania segera mengetuk pintu kamar Bu Dewi, walau Bu Dewi tidak mengatakan apa-apa Sania tahu, Bu Dewi menunggunya pulang…
“ Mi… maaf mami belum tidur kan? Sania bawakan capcay goreng nih… Mami makan dulu ya…” Panggil Sania di depan kamar Bu Dewi.
“ Iya Mami belum tidur, masuk saja… aduh jam segini Mami biasanya sudah gak makan lagi sayang…”
“ Ayolah Mi… sekali-kali hanya capcay ini, kan sayuran Mi… mau ya? Sania sengaja lho beli untuk Mami…”
“ Oh ya sudah, mana? “
“ Sania nanti yang menyiapkannya Mi, Sania simpan di meja makan ya…”
Bu Dewi langsung keluar, menuju ruang makan…
“ Mi… Sania tahu kalau Mami suka capcay dari Papi… kata Papi dulu saat Mami sedang hamil Sania, hamper setiap malam Mami minta dibelikan capcay…bener ya Mi? Pantesan saja Sania sekarang juga suka sekali sama capcay. ”
Bu Dewi tidak menjawab pertanyaan Sania, tapi Sania tahu kalau Bu Dewi terlihat kaget mendengar omongannya. Sania memang sengaja menggali cerita dari Pakde Smith… mengenai cerita masa lalu yang kira-kira berkesan untuk Bu Dewi. Sania ingin Bu Dewi memaafkan Pakde Smith… Dia ingin kedua orang tua kandungnya bisa hidup rukun.
Bersambung…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjutkan Bu..
Siap neng
wiiih ada Bude juga di dalam cerita ...Bu Dewi,,, sudah Bu De maafkan ... hahaha
Hehe....budei bisa aja...semoga sehat slll ya bu
Semoga saja harapannya Sania bisa terkabul.....keren bu.
Terima kasih sdh berkunjung....barokallah
Keren Bu
Terima kasih pak...semoga sukses
Semoga terbuka hati bu Dewi untuk menerima pakde smith...
Semoga saja....sukses selalu ya bu herlina
Semoga keinginan Sania menyatukan mami dan oaoinya terkabul. Ditunggu lanjutannya bu. Barokallah
siap neng... terima kasih kunjungannya..., doa terbaik untuk neng Erwin
Oh tidak... Tanda2 akan tamat sudah nampak... Mudah2an saya keliru.... Lanjut ya bun, masih penasaran nih sama sania
Siap...terima kasih ya suportnya...barokallah
Mantap
Terima kasih bu.... Semoga bu supiati tambah sukses
Luar biasa. Salam Literasi.
Terima kadih pak musdar....salam literasi..... Semioga sukses sll bersama bpk
Semoga terkabul ya Saniaaa...
Senogaaaa.... sukses sll ya neng
Cerita yang menarik bu... Salam literasi...
Terima kasih pak....semoga sukses
semoga harapan sania terkabul....
aamiin... terima kasih suportnya...barokallah
Mantap bu
Terima kasih pak...barokalloh