Ely Herlina

Ely Herlina, lahir di karawang 07 Oktober 1963. mendapat tugas sebagai PNS pada Desember tahun 1984, di SMPN I Kotabaru, karawang. Tahun 2017 mendapat tugas tam...

Selengkapnya
Navigasi Web
JEJAK RAHASIA

JEJAK RAHASIA

JEJAK RAHASIA

#Tantangan365Gurusiana

Hari ke-149

Episode: Bu Dewi Telah Berubah (62)

~~Ely Herlina~~

Hari ini Bu Dewi memutuskan untuk menemui Pakde Smith, dia ingin mengetahui cerita sesungguhnya tentang masa lalunya, saat Sania dititipkan ke keluarga Rohimat. Bu Dewi memeng sudah mendengar sebagian cerita dari Sania, tapi banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan…dan semua itu hanya dapat dia peroleh dari Pakde Smith.

Bu Dewi menghentikan mobilnya tepat di depan kedai mie ayamnya Pakde Smith, menurunkan kaca mobilnya… dilihatnya Pakde Smith sedang sibuk melayani pembeli. Santo yang sudah mengenali Bu Dewi segera memberitahu Pakde Smith.

“ Bos… itu ada Maminya Sania…”

“ Heuh… apa To? Maminya Sania? Mana?”

Tanpa menunggu jawaban dari Santo, Pakde Smith yang menyadari keberadaan Bu dewi segera bergegas menghampirinya.

“ Laras? “

“ Cepat masuk ke dalam mobil, banyak yang ingin saya tanyakan.”

Sejenak Pakde Smith tertegun, tapi cepat menyadari, tanpa tanya dia masuk ke dalam mobil. Di mobil Pakde Smith tidak banyak bertanya, hanya menunggu apa yang ingin ditanyakan oleh Bu Dewi. Dia tidak mau kesempatannya untuk bisa berbicara dengan Bu Dewi hilang karena dia salah langkah.

“ Kita cari tempat makan yang santai… biar enak kita berbicara…” Kata Bu Dewi, setelah suasana hening cukup lama.

“ Oke… Saya ikut saja.”

“ Sania minta idzin kepada saya untuk nginap di rumah Ayah dan Ibu angkatnya, hanya satu malam… menurutmu bagaimana?”

“ Ya kalau kamu tanya saya, saya pasti akan menjawab, idzinkan… karena walau bagaimanapun juga Sania sudah hidup puluhan tahun dengan mereka, dan mereka tidak pernah menganggap Sania sebagai anak angkat. Menurutku sampai kapanpun kita tidak akan bisa memisahkan mereka, Sania dan keluarga itu memiliki hubungan batin yang sangat kuat. Kita harus bisa menerima mereka sebagai bagian dari kehidupan Sania.”

“ Iya… mereka sudah sangat baik merawat Sania.” Sahut Bu Dewi perlahan.

 Banyak pertanyaan yang disampaikan Bu Dewi kepada Pakde Smith, seluruh jawaban Pakde Smith sesuai dengan jawaban dari Ibunya Sania. Memang sebelum menemui Pakde Smith, Bu dewi terlebih dahulu menemui orang tua angkat Sania. Semua ini membuat Bu Dewi tersadar, perlakuannya terhadap Pakde Smith ternyata salah besar, dan dia akan berusaha untuk memperbaikinya.

******

Sania sangat bahagia sekali melihat Mami dan Papinya sudah bisa saling memaafkan. Sania merasa keinginannya untuk bisa nginap di rumah ayah dan ibunya pasti akan mendapatkan restu dari Maminya. Sania yakin Papinya pasti bisa membujuk Maminya agar mau mengidzinkannya bermalam di rumah ayah dan ibunya.

“ Mi… nanti malam Sania jadi ya … bermalam di rumah Ayah dan Ibu… semalam saja Mi.”

“ Baiknya dua malam saja… malam Sabtu dan Minggu, kalau semalam mungkin kurang…”

“ Beneran? Alhamdulillah… terima kasih Mi.”

Sania langsung memeluk tubuh Maminya dengan erat. Dengan bersemangat Sania segera berangkat ke rumah Ayah dan Ibunya. Ini betul-betul luar biasa, tadi pagi Maminya masih belum mengidzinkannya untuk bermalam di rumah ayah dan ibunya. Sania yakin semua ini berkat Papinya.

Saat sampai di rumahnya, Sania melihat Ayahnya mau keluar rumah…

“ Ayah… mau kemana?”

“ Sania… Alhamdulillah, sebentar Ayah mau parker dulu.”

“ Bukannya Ayah mau keluar?”

“ Iya… tapi gak jadi… ada kamu datang, lebih baik Ayah ngobrol sama kamu.”

“ Ayah pasti kangen sama Sania ya?”

“ Ya iyalah… biasanya tiap hari Ayah selalu bertemu kamu, sekarang samapi berhari-hari… bahkan sampai beberapa minggu baru bisa ketemu…”

“ Sania juga kangen Yah… kali ini Sania diidzinkan bermalam di sini selama dua malam.”

“ Betulkah? Ibumu pasti sangat senang mendengar kamu mau tidur di sini selama dua malam.”

Sania segera masuk ke dalam rumah, Ibunya sedang berada di ruang tamu…

“ Bu… Sania mala mini mau tidur berdua Ibu…Boleh ya Bu?”

“ Kamu mau nginap di sini… ya Allah senengnya hati Ibu… kita tidur di kamar kamu saja ya sayang…”

“ Asiek… Sania kangen sekali Bu…”

“ Sama… tahu gak sayang… kadang-kadang kalau malam, Ibu gak bisa tidur, keingetan kamu terus.” Sahut Ibunya Sania, sambil menarik tangan Sania masuk ke kamarnya.

Satria yang sedang berada di kamarnya langsung keluar, ikutan masuk ke dalam kamar Sania. “ Satria mau apa sih kamu… kenapa ikut-ikutan masuk ke kamarnya Sania?” Kata Ibu saat melihat Satria ikut masuk ke kamar Satria.

“ Sebentar Bu… Satria mau ambil Kasur dulu…”

Satria langsung masuk ke dalam kamarnya.

“ Satria kamu mau ngapain? Memang kamu mau tidur di sini juga?” Kata Sania

“ Iya… aku juga mau tidur di kamar kakak.”

 “ Kalau begitu Ayah juga mau ikutan tidur di kamar Sania.”

Malam ini semua tidur di kamar yang sama, Ayah dan Satria tidur di bawah menggunakan Kasur yang diambil dari kamar Satria, sepanjang malam waktu mereka lebih banyak dipakai  untuk ngobrol… Kebahagiaan menyelimuti seluruh keluarga ini…

******

 Sementara itu Pandu betul-betul tidak mengerti dengan keadaan di rumahnya, bahkan kini tidak hanya Ibu, tapi juga Ayahnya yang berubah…bahkan  secara terang-terangan melarang Pandu untuk bertemu dengan Sania.

“ Kenapa Yah? Kenapa saya tidak boleh bertemu dengan Sania? Apa salah Sania dan Pandu?”

“ Tidak ada yang salah… Ayah hanya kurang sreg saja sama Sania.”

“ Koq bisa Yah? Bukannya selama ini baik-baik saja.”

“ Iya karena sekarang Ayah memiliki niat untuk menjodohkan kamu dengan anak teman Ayah.”

“ Ayah… tolonglah… Ayah dan Ibu jangan seperti ini, Pandu sangat mencintai Sania.”

“ Mulai sekarang Ayah minta tolong lupakan Sania.”

Pandu langsung terdiam, dia melihat kesungguhan kata-kata Ayah. Pandu betul-betul tidak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi… bagaimana dia harus menceritakan semua ini kepada Sania. Tapi… apapun yang terjadi Pandu tetap memiliki keyakinan bahwa jodohnya adalah Sania.

Bersambung…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makin asiiik buuu...mantaaap. Ditunggu kelanjutannya

14 Jul
Balas

Terima kasih bu...siap melanjutkan

15 Jul

Adakah rahasi tentang Pandu dan Sania? Ditunggu lanjutannya, Bun!

15 Jul
Balas

Siap...tunggu lanjutannya ya...

15 Jul

Wah ada apa ya dgn klg pandu?

15 Jul
Balas

Ikuti terus ya... Terima kasih suportnya

15 Jul

semoga berjodoh

17 Jul
Balas

Semoga pandu dan snia berjodoh..Apalagi keluarga sania sudah rukun dan kumpul lagi...

14 Jul
Balas

Semogs.....

15 Jul

Rahasia apa yang disimpan inu dan ayah Pandu? Emtahlah, hanya penilisnya yang tahu, hehehe. Ditunggu lanjutannya bu. Barokallah

15 Jul
Balas

Betul....sebentar lg akan dibagikam kisahnya...hehe

15 Jul

Wow rahasia apa ayah dan ibu pandu, penasaran lagi nih

14 Jul
Balas

Tunggu kisah selanjutnya ya....

15 Jul

Kenapa yaa keluarga Pandu...

15 Jul
Balas

Keren kisahnya. Ditunggu lanjutannya Bu Ely

14 Jul
Balas

Siap..terima kasih suporrnya

15 Jul



search

New Post