Bersama Rani
#Tantangan 30
#Tantangan Gurusiana
#tantangan hari ke-23 (3092020)
(Bagian-2)
Sore itu, sambil menemani bermain di salah satu taman kota yang berlatar belakang lokomotif kereta api, saya mengajak Rani untuk berbincang-bincang ringan. Perbincangan antara ibu dan balitanya. Meski periang, banyak bicara, namun Rani termasuk anak yang moody. Apalagi saat asyik bermain seperti kali ini, Rani lebih memilih mencoba beberapa alat olah raga yang tersedia, daripada menanggapi obrolan saya. Sudah menjadi rahasia umum, anak selalu punya rasa ingin tahu yang besar. Sebagai orang tua kadang kita tetap merasa terkaget-kaget mendengar pertanyaan anak yang tak terduga Seperti kali ini, Rani bertanya tentang lokomotif yang ada di tengah taman
“ Ma, ini kenapa lokomotifnya di sini? Kok nggak di stasiun kereta api saja? Ekornya kemana?”, tanya Rani pada saya dengan nada penasaran dan omongannya yang masih cedal.
“ Ini lokomotif sudah tidak di pakai, Dek. Jadi di taruh di sini, supaya anak-anak bisa ngerti kereta api.”, jawab saya.
“Adek tau dari mana kalo lokomotif ada di stasiun kereta api?” tanya saya pada Rani
“ Dari youtube.” Jawabnya tegas
“Lha…?”, saya melongo, jawabannya di luar dugaan saya. Saat itu saya berpikir, Rani akan menjawab tau dari guru, ayah, kakak, atau dari saya. Padahal tak sering kami bermain kereta api-kereta apian saat di rumah beserta rel tiruannya, atau dengan lego.
“Sini to, Ma. Adek pinjam hape mama, nanti tak kasih tau”, rani meraih tangan saya dan menggandeng saya ke salah satu kursi yang ada di taman.
“ Lho… baterainya habis, Dek. Tadi mama lupa belum belum ngecharge hapenya. Waduh, sinyalnya gak ada juga”, jawab saya berusaha menolak halus permintaannya”.
“ Adek lihat to, Ma….” , ucapnya lagi sambil meminta hape saya.
Sayapun memberikan hape saya.
“ Ma, ini lihat to, kalau lidinya banyak, sinyalnya masih ada. Ini lho, Mama Lihat to”, katanya sambil menunjuk ke arah indikator sinyal yang ada di hape saya .
Memang sinyal di hape saya tak hilang. Rani mengetahuinya, dan dia bisa menjelaskan meski dengan bahasa yang sederhana. Garis-garis yang diibaratkan “lidi” olehnya adalah penunjuk sinyal di hape saya.
“ Kalo baterainya, Dek?, tanya saya berusaha ingin tahu, sejauh mana yang dia tahu.
“ Ni lho, Ma. Kalo lubangnya sedikit, baterainya masih banyak. Tadi kok Mama bilang baterainya habis? Mama nggak tau to, baterainya masih banyak? Ini lho gambar baterainya, Mama lupa, yaaa….”, kata Rani, sambil menunjuk gambar indikator baterai di hape saya.
" Adek tahu kan?" ujarnya lagi.
Saya tertawa. Andai ada kaca, mungkin saya bisa melihat kedua alis saya yang terangkat. Biasanya sih begitu kalau saya sedang terheran-heran. Rani belumlah bisa membaca. Tetapi kalimat yang keluar dari mulutnya berhasil menambah rasa penasaran saya. Rani tetap asyik dengan hape saya. Seperti detektif yang sedang menyelidiki sebuah kasus, mata saya tak henti mengamati jari jemari Rani yang lincah menyetuh lyar hape.
“ Mama mau lihat “Thomas”? di youtube ada kereta api yang bisa bicara. Ini lho.. sebentar ya , Ma…”, Rani berbicara sambil jemarinya menekan aplikasi youtube yang ada. Saya tunggu dia meminta tolong saya untuk mengetikkan kata “Thomas” di pencarian seperti biasanya. Lho… Eh.. Di luar dugaan, Rani menekan gambar lup di pojok kanan atas, lantas dia menekan gambar microphone yang ada, serta mendekatkan ke mulutnya, dan…… “Thooomaasss”, dia mengucapkan kata “Thomas” saat hape tepat berada didekat mulutnya.
Bojonegoro, 3 september 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerpen yang menarik bun
Cerita keren Bu Ely.
Trimakasih Pak..Salam sukses buat bapak
Anak jaman now ya bu..kalah kita sama mereka...keren tulisannya bu..sukses selalu bu.
Trimakasih Bunda..Sukses untuk Bunda juga ya...Salam literasi
Perbincangan yang hangat. Salam literasi sukses selalu bu
Trimakasih ...salam literasi
Haha..lucu, bundanya pasti bangga punya putri cantik dan pinter kaya dik Rani
Alhamdulillah..Trimakasih bu.