#Tantangan 30

#Tantangan Gurusiana

#tantangan hari ke-**(censored)**)

Beberapa hari ini, pertanyaan itu muncul dalam diri saya. Berkelana di alam gurusiana membuat saya tak henti-henti berdecak kagum. Banyak tulisan-tulisan keren bertebaran. Puisi akrostik, pentigraf, sampai ke cerita bersambung mewarnai beranda gurusiana. Tentu saja, saya sangat menikmati semua sajian yang ada. Betul-betul anggota gurusiana terampil dalam meramu ide menjadi tulisan yang apik dan manarik untuk dibaca.

Pernah saya membaca cerita bersambung “Mila Gadis Pujaan”, tulisan bunda Herlina Indrawaty. kisahnya seperti nyata, alhasil perasaan saya menjadi campur aduk saat membacanya. Antara gemes pada tokoh sang pria yang tega mendua meski akhirnya menyesal dan pada saat yang sama saya menjadi nelangsa membayangkan perasaan pasangannya yang digambarkan sabar plus setia. Asli, ceritanya bikin saya terbawa perasaan alias baper. Belum lagi tulisan bunda Susi Rank Kotohilalang, yang saya ikuti sejak tanggal 14 Agustus 2020 membuat saya banyak mendapat gambaran kehidupan .Di tulis dengan bahasa yang indah serta sarat akan nasehat-nasehat bijak yang terselip di setiap cerita. Gaya bercerita bunda Susi Rank Kotohilalang yang jujur dan lugas, mengena di hati tanpa saya merasa digurui. Betul-betul saya beruntung mendapatkan suguhan cerita menarik yang sarat makna.

Begitulah, setiap kali berkunjung di gurusiana, selalu saja ada kejutan-kejutan yang tak terduga. Seperti yang saya alami beberapa hari yang lalu. Saya di buat terkejut oleh teman saya, bunda Ratna Indriasari. Teman seperguruan dan seangkatan di Sagusabu. Sebagai sesama penulis pemula, ternyata beliau lebih jeli dalam menuangkan ide cerita. Tulisan berlatar belakang persami, di kemas dalam cerita misteri bersambung. Tak ayal, unggahan cerbung beliau membuat saya tertarik pula untuk menulis cerita bersambung. Semoga ada ide yang muncul agar bisa saya tuangkan dalan cerita bersambung. Lantas, kapan saya akan memulai menulis cerita bersambung seperti mereka? Doakan saja ya teman-teman. Eh, keinginan nulis cerbung ini gara-gara baca tulisan bunda Herlina Indrawati, bunda Susi Rank Kotohilang, dan bunda Ratna Indriasari. Betul-betul menginspirasi saya. Mohon ijin Bunda, namanya jadi ide tulisan saya sore ini.

Bojonegoro, 30 Agustus 2020