Hidup tanpa masalah seperti sebuah sekolah tanpa pelajaran. Kita tidak akan menjadi manusia yang mengerti apa arti tujuan hidup kita tanpa adanya masalah. Lalu ketika sang masalah membuat hidup kita jadi terasa sangat sulit, ada beberapa opsi tindakan yang harus diambil untuk menghadapi kesulitan itu : melarikan diri, cuma meratapi atau hadapi.

Jika pilihannya adalah melarikan diri dari masalah, sepertinya dia akan terus mengejar kita, kesulitan akan berlipat ganda, semakin membesar layaknya dikejar bola salju. Tidak mungkin lari dari masalah yang menjadi sumber kesulitan hidup.

Jika cuma meratapi, toh masalah tetaplah masalah, mereka akan tetap menjadi sulit jika tak ada usaha untuk memperbaiki kesulitan yang ada.

Jika pilihannya adalah hadapi, maka kita butuh amunisi untuk memerangi kesulitan yang ada, mental dan sandaran yang kuat diperlukan sebagai energinya.

Sandaran yang kuat hanya ada pada Allah. Pada keyakinan kita akan ke Maha Kuasaannya, pada Dia yang pasti memegang kunci jawabannya.

Jadi, hadapi saja dengan tindakan kita, doa kita, kesabaran kita dan kekuatan jiwa yang kita punya. Toh angin puting beliung biasanya hanya sekedar lewat saja. Badai dalam siklus alam cuma terjadi beberapa menit, dan sehabis kemarau panjang, hujan pasti mengguyur tanah.

Bumi Perputar.

Kesimpulannya tidak akan selamanya kita terjerat kesulitan. Hadapi saja, kesulitan akan lewat dengan sendirinya. Kita tinggal memilih, membuat hidup jadi jadi semakin sulit dengan cuma meratapi, melarikan diri dari sulitnya masalah..

Atau hadapi dan nikmati kesulitan masalah sebagai proses pendewasaan jiwa.