Ambyar
Tak terasa sudah seminggu ini, mak Ijah pulang cepat. Beliau yang sehari-hari jualan makanan tradisional hampir tidak pernah mengeluh. Dia sangat gembira saat semua dagangan habis terjual.
Mak Ijah duduk termenung di teras rumahnya yang sederhana. Sesekali matanya berkaca-kaca lalu air mata pun menetes tanpa bisa dibendung. Napasnya turun naik, seperti ada beban berat yang harus dipikirankan dan dipikulnya. Mulutnya berkomat kamit ,tanpa tahu apa yang dibicarakan. Sungguh ini bukan tipe Mak Ijah yang biasanya ceria dan murah senyum.
Tia, anak Mak Ijah yang bungsu merasa bingung dengan sikap ibunya. Dia berusaha bertanya tapi ibunya hanya melirik tajam tanpa bicara. Selidik punya selidik, Tia pun mengikuti kemana ibunya pergi dan cepat pulang. Tia hanya bisa mengelus dadanya sambil istifar. Mak Ijah tersenyum pada anak bungsunya yang cuma geleng-geleng kepala. Ternyata Mak Ijah sedang mencari kucing kesayangannya yang sebentar lagi melahirkan. Tia pun merasa ambyar dengan sikap ibunya.
#gurusiana #post 1
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih
Pentigrafnya keren
Keren bunda
Keren bunda
Keren bunda
Keren bunda