Mawar dan Anin keluar dari kelas karena Bel telah berbunyi. Mawar melihat Anin terburu-buru keluar ketika melihat Ardi. Sejak tadi bertemu dengan Kak Ardi wajah Anin tampak gelisah. Anin yang biasanya ceria ke Mawar merasa canggung. Mawar merasa ada yang disembunyikan Anin tentang Samsul. Dia jadi penasaran. Namun belum habis rasa penasarannya, Mawar dikagetkan Rendy yang dengan kegantengannya.

"May, Ayo pulang. Aku antar sampai rumah, " teriak Rendy sehingga membuat para pengagum nya melotot ke arah Mawar.

Mawar yang memang tadi pagi diantar Rendy segera masuk mobil Rendy. Wajah Mawar cemberut. Sedang Rendy tersenyum penuh kemenangan dan mengoda Mawar.

"Kenapa tuh muka, kok cemberut? Minta dicium ya? " Goda Rendy sambil melirik ke Mawar.

"Kamu kok teriak sih tadi. Mau bikin aku di serang oleh penggemarmu ya! " kata Mawar dengan wajah kesalnya.

"Maaf, May. Aku tadi sebetulnya tidak mau berteriak tapi melihat kamu jalan sambil melamun menatap sahabatmu, " jelas Rendy dengan tetap muka menghadap ke depan.

Mawar terlihat masih kesal. Bibirnya yang membucit tipis ke depan, membuat Rendy tersenyum nakal.

Suasana menjadi senyap karena Mawar tidak menjawab penjelasan Rendy. Tak terasa sudah di depan rumah Mawar. Mawar keluar dan mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarkan dengan selamat.

"Makasih, Ren. Aku masuk dulu, " ucap Mawar sambil menutup pintu mobil.

Rendy melambaikan tangannya. Dia berjanji besok jemput Mawar lagi. Walaupun dia tidak ijin ke Mawar.

Mawar segera masuk ke rumah. Dia pun bersih diri dan sholat lalu pergi ke warung membantu ibunya. Sebenarnya Mawar ingin telpon Anin karena rasa penasarannya. Namun dia tunda karena kuatir dengan iBu Ros yang sendirian di warung. Sampai di warung, Mawar kaget. Di melihat Samsul sedang membantu ibunya. Terlihat wajah ibunya gembira. Mawar tertegun sampai Samsul menyapanya.

"May, kok bengong di situ. Nanti ada lebah gigit kamu lho, " kata Samsul menggoda.

"Iya, May. Ada apa? Kok berdiri saja. Ayo, bantu ibu! " kata Bu Ros dengan keras.

"Oh, ya Mas Samsul dan ibu, " jawab Mawar gugup.

Mawar menghampiri ibunya dan mencium tangannya. Mawar hanya menganggukkan kepala ke Samsul. Melihat pembeli yang ramai, Mawar tidak berani bertanya ke ibunya tentang Samsul. Apalagi ada ibu-ibu rempong yang bertanya ke Bu Ros.

"Wah, Bu. Siapa ini yang ganteng? Boleh kenakan tidak? " tanya salah satu tetangga Bu Ros yang jadi pelanggan nya.

"Oh ini Abang angkatnya Mawar. Dia baru pulang dari Kairo, " jelas Bu Ros membanggakan Samsul.

"Bu, sepertinya pantas jadi menantu ya. Itu Mawar dari tadi mencuri pandang terus, " kata Bu Andi yang juga Bu RT.

"InsyaaAllah ibu-ibu. Do'ain saja semoga jodoh. Aamiin, " ucap Bu Ros dengan wajah gembira.

Mawar menyenggol lengan ibunya dengan wajah cemberut. Bu Ros tersenyum saja. Sedangkan Samsul terlihat memandang Mawar dengan wajah serius.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Warung Bu Ros tutup dengan bantuan Samsul. Bu Ros mengajak Samsul pulang ke rumahnya dan tak lupa menggandeng Mawar untuk berjalan bersama Samsul. Mawar merasa malu dengan sikap ibunya. Sedangkan Samsul merasa senang bisa berjalan bersama Mawar. Satu hal yang ditunggu Samsul bisa dekat dengan Mawar.

Lalu bagaimana selanjutnya?

Tegal, 22082021