Pengalaman guru dalam menulis
Saya mengikuti lomba penulisan naskah buku di Kesharlindung dikmen. Berbekal dari semangat yg kuat dan motifasi yg tinggi. Akhirnya buku saya rampung pada waktunya. Sayang belum memenuhi kriteria menurut juri. Sehingga tidak lolos sebagai finalis. Akhirnya saya menyadari menulis itu mudah yg sulitnya adalah menulis dgn benar.
Beruntunglah bapak/ Ibuk yg lolos dan punya kesempatan belajar menulis. Sukses buat guru
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tetap semangat tuk berkarya.
Ibu, jadikah beli buku Madrasah terbaik itu, ibu?
Memang diawal kecewa saya. Karena saya berjuang untuk nyiapkan naskah bukunya. Memang harus begitu. Semangat....terus berkarya. Mungkin belum waktunya.....Terimakasih motivasinya Pak Leck.
Buk Eka. Tentu sekarang sudah dapat ilmunya. Jadi bisa menulis dengan benar. Saya kurang info Buk dgn kegiatan MWC. Semoga dapat berbagi dari teman yv sudah pergi. Sukses Buk Eka..
Sama saya juga mengirim naskah buku tapi tidak lolos untuk ikut worshop. Sehingga saya termotivasi untuk ikut diklat MWC 3 di Bukit Tinggi, penasaran bagaimana seh menulis buku.
iya pak nur azimmi... kendala kita adalah ketika sampai di penilaian angka kredit... banyak dk diterima tulisan kita.. tp melalui platihan ini saya jadi paham.. yang penting tulis dl