Emi Indra

Lahir di desa Soni 13 Juli 1972. Punya anak semata wayang. Mengajar di SMPN 1 Palu. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Paksakan Kehendak Terhadap Anakmu

Jangan Paksakan Kehendak Terhadap Anakmu

Oleh : Emi Indra

Semula saya adalah salah satu orang tua yang memiliki mindset bahwa “ anak yang berprestasi itu jika capaiannya pada prestasi akademik saja” sehingga sejak SD saya genjot putra saya untuk mengikuti berbagai macam les. Jika anak saya sibuk pada prestasi non akademik maka saya tidak merestui bahkan memarahinya...sehingga dia latihan Bola, Basket, musik dll secara diam-diam.

Keangkuhanku pupus setelah melihat sendiri putra saya tampil main gitar mengiringi teman-temannya dalam lomba FLS2N SMP Tingkat Kota Palu. Meskipun belum berhasil menjadi juara tapi sudah tampil dengan maksimal.

Kemampuan main musiknya selalu dia asah lewat latihan-latihan di sanggar seni di Golni Sulteng, hampir semua alat musik bisa dia mainkan seperti gimba, rebana, gitar, suling, lalove dsb...dan ternyata alat “ musik Lalove” lah yang mengantarkan dirinya menembus Negeri sakura Jepang pada tahun 2016 lewat kegiatan pertukaran pemuda.

Lalove adalah musik tradisional masyarakat asli yang mendiami kota Palu yang berfungsi sebagai alat pengiring tari tradisional disamping alat lain seperti gendang. Tari tradisional ini dalam bahasa daerahnya disebut Balia. Pada mulanya lalove ini tidak sembarang ditiup, sebab bagi orang-orang yang biasa kerasukan roh mendengarnya maka spontanitas orang tersebut akan kerasukan. Lalove ini sangat penting kedudukannya dalam mengiringi tarian upacara penyembuhan, sebab apabila salah irama maka para penari yang sudah kerasukan roh, akan marah dan mengamuk.

Tetapi akhir-akhir ini alat tersebut telah banyak dipakai untuk mengikuti/ mengiringi tarian tradisional yang telah dikreasikan. Namun demikian anak-anak/ remaja masih belum mampu menggunakannya, sehingga hanya orang-orang yang telah berumur yang mampu meniupnya secara sempurna. Kesempatan inilah yang dipergunakan oleh anakku untuk lebih menguasai alat musik lalove.

Kemampuannya menguasai berbagai macam alat musik juga diimbangi dengan penguasaannya terhadap bahasa asing sehingga ketika ada seleksi pertukaran pemuda lewat Kemenpora maka senjata andalannya adalah kemahirannya berbahasa Inggris dan kelihaiannya dalam memainkan berbagai alat musik khususnya alat musik lalove. Sehingga ketika ada seleksi AISEP ke India alhamdulillah bisa lolos.

Alhamdulillah dari tanggal 1 s.d 10 Mei 2018 engkau telah memperkenalkan alat musik tradisional kota Palu yaitu lalove di Negara India. Alat musik Lalove telah kau bunyikan di dua Negara yaitu Jepang dan India. Kamu telah mengharumkan daerahmu di kanca Internasional..

Maafkan bunda sayang, yang terlalu egois memaksakan egonya, tetaplah berkarya untuk mengharumkan Agamamu, nama orang tuamu, daerahmu dan Negaramu.

“Jangan paksakan egomu kepada anakmu, karena setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda.”

Palu, 05 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post