Padatnya rutinitas kerja akan memaksa setiap orang selalu sibuk setiap harinya. Kejar deadline laporan, rapat, dan jadwal jadwal lainnya untuk pelayanan terbaik kepada siswa kita. Semua terasa penat dan lelah pastinya. Semuanya pasti membutuhkan hiburan. Adapun untuk merileks kan urat urat saraf yang tegang. Kami butuh waktu luang saja utk sebuah hiburan yang produktif. Kami mengisinya dengan berlatih degungan, karena ini merupakan seni budaya sunda yang harus dijaga dan dilestarikan oleh kita selaku warga sunda.sebenarnya kami semua tidak mahir tapi kami hanya punya kemauan untuk belajar dari rekan kerja yang sudah mahir memainkannya. Ternyata kami bisa santay, tertawa bersama kala kami ada yang salah dalam memainkan alat, menikmati setiap dentingan pukulan saron, diiringi keplak kepluk kendang dan pukulan goong sebagai penyelaras dari nada nada degung yang kami mainkan. Ada lagi yang tak kalah seru dlm belajar alat ini. pak h. Mahpudin selaku konduktornya membelajarkan kami dgn metode yang sedikit nyeleneh dgn gayanya yang khas. Misalkan bunyi pukulan torongtongtong dia ganti dgn k********t. tapi nyelenehnya itu justru dapat membelajarkan kami yang notabene sdh susah ingat dan cpt lupa, menjadi lebih cepat hapal dlm memainkan alat tsb.

Ah,,, penat dan cape itu rasanya hilang sudah terasa ada energi baru utk kegiatan kami berikutnya.