#tagur-352

KISAH KITA

oleh : EMILIA TRIAS ANANDA

Telah menemani saya dalam suka duka sejak 2010. Awal pertemuanpun diwarnai kisah dramatis. Kamu yang baru berteman satu bulan hilang dibawa orang. Orang yang dikenal tapi menusuk dari belakang. Saya kecewa sampai detik ini tak bisa melupakan walau sudah memaafkan.

Maka muncullah kamu. Nilaimu saat itu sungguh tak terhingga. Bila dibanding saat ini maka akan membuat mulut melongo. Masa iya. Kok bisa begitu komentar yang bermunculan. Tapi saya selow saja karena memang demikian adanya. Saya begitu mencintaimu. Banyak kisah kita disana.

Waktu berlalu begitupun cerita kita yang terus berlanjut. Mulailah saya belajar mengenalmu dalam sunyi dan sendiri. Kadang aku harus mengalahkan egoku merendah sedikit untuk bisa mengenalmu lebih jauh dengan perantaraan teman-teman hebat itu. Aku sadar kamu telah menemaniku berproses sejak zaman Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, lanjut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, KTSP 2006, K13 sampai saat ini kurikulum Merdeka, sungguh suatu liku yang sangat luar biasa.

Tambah lagi waktu zaman corona dimana hampir 24 jam kamu bersamaku. Tak peduli kadang kerjamu menemaniku begitu berat tapi kamu tak pernah mengeluh. Sampai beberapa kali ketika tak kusadari kamu sakit sehingga harus rawat inap. Disitu saya baru menyadari betapa dirimu sungguh berarti. Betapa masih banyak janji yang belum ditepati.

Jumat kemarin pertahananku bobol. Belum pernah aku sebodoh itu menangisimu yang seperti mati suri. Aku bisa mendengar suara gemuruhmu namun tidak wajahmu. Ditambah aku harus mengirimkan soal-soal yang walau cuma 4 butir namun mampu mengalihkan duniaku. Terisak di subuh itu. Sepertinya kamu memang harus diperiksa keahlinya. Biar tahu sakitmu dimana. Biarlah aku belajar berpisah sejenak darimu agar aku tahu betapa berharganya engkau buatku my lappy. Laptop kesayangan. Cepat sehat ya. Banyak kisah terukir disana. Dalam suka dan duka.

Payakumbuh, malam di Sabtu 28 Januari 2023