Emilia Trias Ananda

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”(Imam Al-Ghazali) Emilia Trias Ananda, lahir di Kota Payakumbuh...

Selengkapnya
Navigasi Web
TEH ES
Sumber : https://www.kompas.com

TEH ES

#tagur-357

TEH ES

oleh : EMILIA TRIAS ANANDA

Hari ini kalau minjam istilah kakak sumuk sekali. Gerah sekali. Apa efek demam dan batuk yang masih tinggal atau memang cuaca yang cerah sekali hari ini. Pengen mencebur ke kolam renang yang kami lewati ketika pergi menghadiri walimahan murid saya waktu SMP dulu. Ditambah macet yang mengular. Perasaan belum pernahlah macet dihari biasa di daerah sini.

Jadi ketika jalan pulang karena panas yang ‘berdengkang dan manintiang ‘itu saya jadi kepikiran bermacam-macam es. Apa itu es tebak Bahar, Mat Cendol, perbobaan, teh es dan teman-temannya, capcin, doger, bali sijuk eh… yah begitulah kalau lagi haus. Maka dicarilah tempat yang ada menjual es. Berakhir oencarian di tempat langganan. Bayangakan kami melewatkan beberapa gerai yang menjual minuman agar dapat bertemu yang langganan itu. Namun ternyata pas sampai disana lampu mati. Tak lucu bikin capcin tanpa blender. Ya …bagaimana lagi.

Terus saya bilang ke Afwa bagaimana kalau beli es krim saja. Saya lupa untuk hari ini entah es krim yang keberapa yang dia nikmati. Rencana tinggal rencana. Maunya es krim ternyata teman es krim ini banyak ya. Ada teh pucuk. Ada jelly drink, ada es krim lagi. Kemaruk mau saja semuanya. Lupa kalau lagi batuk. Hehehe.

Lalu saya niatkan dalam hati bahwa es yang saya minum adalah obat untuk batuk saya. Ya Allah lucu saja ya. Memang susah move on dari dunia es ini secara suami sudah wanti-wanti stop dulu minum dingin. Tapi dasar saya yang “mada” tetap menikmati es. Sampai di rumah es tadi pun tak bisa melepaskan dahaga. Saya lihat di kulkas ada es batu. Ketika suami buat teh panas langsung saya request minta teh es. Yuhuu… maafkan wahai diri. Mungkin ini obat untuk batuk saya. Yee….

Tapi iya betul. Gumpalan yang rasanya menyumbat tenggorokan rasa lepas begitu. Biasanya rada susah batuknya. Bukan membela diri yang masih tangka begitu istilah Minangnya. Tahu batuk minum es juga. Tapi saya ubah redaksinya sehingga nanti tubuh bisa menerima reaksinya dengan baik. Minum es biar segar dan sehat. Aamiin.

Kadang mungkin ya seperti itu. Dulu ketika kena galigata obatnya yang bayam berduri itu. Nah mungkin sekarang obat batuk saya adalah segala macam yang dingin dan menyejukan. Aamiin. Bukan tak mampu menahan selera tapi yah begitulah. Dingin itu menyejukan. Baca : bukan untuk dicoba kalau tidak dibawah pengawasan orang-orang yang menyayangi anda.

Payakumbuh, malam di Kamis 2 Februari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

02 Feb
Balas

Mantap ulasannya keren

02 Feb
Balas



search

New Post