Emiliya

Emiliya nama lengkap saya. Bu Emil adalah panggilan akrab saya. Saya adakah seorang guru Kimia yang mengajar di SMA 1 Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepul...

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antar Materi Modul 1.1 dan 1.2

Koneksi Antar Materi Modul 1.1 dan 1.2

Koneksi Antar Materi

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 yang telah mempelajari dua dari sepuluh modul pada PPGP saya akan menguraikan koneksi antar materi pada Modul 1.1 dan Modul 1.2.

Peristiwa : Momen yang paling penting dan mencerahkan bagi saya adalah ketika proses pembelajaran Modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah Filosofi ki Hajar Dewantara dan nilai dan peran guru penggerak baik itu dengan belajar secara mandiri maupun di ruang kolaborasi. Modul 1.1 dan 1.2 memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada saya akan konsep Pendidikan berdasarkan pemikiran atau filosofi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara. Trilogi Pendidikan yang selama ini didengungkan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani menjadi landasan dalam peran guru untuk menuntun murid memperoleh kemerdekaan dan kebahagiaannya. Pendidikan yang dilaksanakan harus berpusat pada murid dan tidak boleh menuntut melainkan harus menuntun.

Konsep Pendidikan program guru penggerak menitik beratkan perubahan pola pikir saya yang selama ini kurang mengedepankan proses menuntun pada murid. Selama ini proses Pendidikan yang saya laksanakan lebih karena tugas dalam penyelesaian tuntutan kurikulum tanpa mengedepankan kodrat yang ada pada murid.

Setiap anak memiliki kodratnya masing-masing dan pada proses pelaksanaan pendidikan haruslah berdasarkan kesadaran akan adanya kodrat alam dan kodrat zaman. Dengan menyadari bahwa murid mempunyai kodrat alam maka proses Pendidikan tak boleh mengabaikan rasa ingin merdeka yang ada pada murid. Murid yang merasa bosan dengan suatu keadaan di kelas akan keluar kelas untuk mencari sesuatu yang dapat mengembalikan kebebasannya.

Kita sebagai guru atau pendidik tidak bisa memaksakan suatu keadaan kepada murid. Tugas utama kita sebagai guru adalah membimbing, menuntun, dan menjadi motivator agar murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan seting-tingginya.

Berkaitan dengan proses menuntun yang diterapkan seorang guru terhadap murid maka nilai-nilai yang harus melekat pada seorang guru adalah ; berpihak pada murid, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan mandiri. Nilai-nilai tersebut ditanamkan untuk mendukung peran seorang guru yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru yang lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan pada akhirnya seorang guru dapat menggerakkan komunitas praktisi.

Seorang guru dia akan tergerak untuk melakukan suatu perubahan. Proses tergeraknya dipicu oleh kesadaran dari otak dan untuk bergerak maka seluruh sistem indera dioptimalkan sehingga dapat mencapai keadaan yang baru yang lebih baik dari sebelumnya. Jika guru yang telah melakukan pergerakan untuk dirinya sendiri sedang berada di lingkaran pengaruh maka ia akan dapat menggerakkan orang lain. Proses menggerakkan pada peran guru penggerak tidaklah sederhana ataupun mudah untuk dilaksanakan. Harus berada di suatu sistem sehingga apa yang diinginkan untuk bergerak dapat terlaksana.

Perasaan : saat momen itu terjadi saya merasa seperti ditengah jalan yang tak ahu arah dan tujuan akan peran saya sebagai seorang guru selama ini.

Pembelajaran : sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa Pendidikan adalah sesuatu yang dipaksakan, tugas utama guru adalah menjejali ilmu kepada muridnya, dan ternyata itu salah. Pendidikan harus dilaksanakan berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman yang ada pada murid.

Penerapan ke depan (Rencana) : saya harus mulai dari diri sendiri, mulai saat ini, dan mulai dari hal kecil untuk melakukan suatu perubahan agar agar proses yang saya lewati kedepannya sebagai seorang guru menjadi peran dengan menyadari akan adanya kodrat pada murid dan senantiasa memiliki nilai-nilai dan karakter yang berdampak positif dan patut ditiru oleh murid dan rekan kerja sehingga dapat menggerakkan dan berproses menjadi guru penggerak.

Menjadikan aktivitas di luar kelas bersama murid seperti melaksanakan sholat dhuha, upacara, menyambut siswa dengan program 5S (senyum, pada, salam, sopan, dan santun) menjadi rutinitas dan praktek baik dalam usaha penanaman nilai-nilai karakter pada murid. Pembelajaran dengan menggunakan media berbasis IT akan lebih sering dilaksanakan dalam usaha memotivasi belajar murid sesuai dengan kodrat zamannya. Dan ketika berpapasan dengan mereka dan mereka menyapa “bu Emil” maka hati saya sudah merasa senang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat CGP Bu Emiliya, salam sukses

20 Nov
Balas

mantaap, semoga semua guru tetap semangat dan menciptakan pembaharuan dalam dunia pendidikan, salam literasi

20 Nov
Balas



search

New Post