MAKAN GARAM SAAT LIBURAN Membaca dan melihat postingan teman-teman di Face book maupun grup-grup WhatsApp tentang perjalanan liburan. Rata-rata banyak yang mengeluh dengan kondisi jalanan yang macet cet cet total. Sampai-sampai tertulis segalam macam caci maki dan umpatan-umpatan. Oh... liburan kok makin stres sih, pikir saya. Ditambah lagi, saat saya bertanya kepada Si Bungsu, "mau liburan ke mana?" Dengan entengnya dia menjawab, "di rumah saja lah." Apalagi suami juga sedang mendampingi siswa wisata ke Gunung Bromo. Lalu saya bertanya hal yang sama kepada anak pertama. Setali tiga uang. Rupanya Si Kakak juga setuju dengan apa yang dikatakan adik. Terinspirasi dari Permainan Kartu Penghafal Rumus Matematika karya Pak Malik. Saya usulkan untuk bermain Kartu Penghafal Huruf Jawa. Anak2 saya menyambut gembira. Akhirnya kami pun bermain kartu dengan sangat gembira. Yang kalah harus makan sejumput garam. Wao... rasanya... asin banget. Permainan pertama, Si Kakak kalah. Permainan ke 2, Si Kakak kalah lagi. Permainan ke 3, Si Adik kalah. Permainan ke 4, Si Kakak kalah lagi. Sedangkan permainan ke 5, saya yang kalah. Tentu saja harus mekan sejumput garam yang rasanya... tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Emi Sudarwati Baureno, 26 Desember 2017