JENIS DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
# Tantanhan Gurusiana
# Hari ke-27
JENIS DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
A. JENIS TEKS EKSPOSISI
Jensi-jenis teks eksposisi yang adalah sebagai berikut.
1) Eksposisi definisi yaitu suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.
2) Eksposisi proses yaitu langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
3) Eksposisi ilustrasi yaitu teks yang memaparkan informasi atau penjelasan tertentu dengan memberikan gambaran sederhana. Misalnya pada penjabaran topik yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
4) Eksposisi laporan yaitu paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.
5) Eksposisi perbandingan yaitu eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan sesuatu dengan yang lain.
6) Eksposisi pertentangan yaitu eksposisi ini berisi tentang pertentangan suatu hal dengan hal lainnya.
B. LANGKAH PENULISAN TEKS EKSPOSISI
1) Menentukan topik yang akan disajikan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat.
2) Menentukan tujuan eksposisi
Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
3) Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.
4) Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
5) Pengembangkan kerangka karangan
Setelah kerangka karangan tersusun, kembanglah sesuai ciri-ciri eksposisi yang baik, yaitu bersifat informatif, objektif, dan logis. Pada bagian ini, penulis menjelas maksud dari topiknya dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan.
6) Membuat simpulan Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.
C. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
1) Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.
Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
2) Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
3) Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.
4) Konjungsi
Kata penghubung (konjungsi). Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan.
Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut.
Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
D. CONTOH EKSPOSISI BESERTA STRUKTURNYA
Realita Hukum di Indonesia
Tesis :
Sebenarnya hukum yang ada di Indonesia telah diatur dengan undang-undang yang secara tegas mengatur hukuman terhadap pelanggar atau pelaku tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor.
Argumentasi:
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugikan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai sekedar babak belur saja.
Penegasan Ulang:
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas terhadap rakyat kecil. Sebut saja kasus yang pernah menimpa nenek Asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu. Neliau terancam hukuman selama lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.
E. STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
Contoh teks eksposisi tersebut dengan tegas menyatakan bahwa struktur teks eksposisi ada 4, yaitu :
1) Judul
2) Tesis
3) Argumentasi
4) Penegasan Ulang
Muarabulian, 18 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar