Emiwati

Emiwati, S. Pd. adalah alumni Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGENAL DANAU SINGKARAK

MENGENAL DANAU SINGKARAK

Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten yang terdapat di provinsi Sumatra Barat, Indonesia, yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar.

Luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektare dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter dan merupakan danau terluas kedua di pulau Sumatra setelah danau Toba di Sumatra Utara.

Danau ini merupakan hulu dari sungai atau Batang Ombilin. Namun sebagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman.

Danau Singkarak merupakan salah satu hasil dari proses tektonik yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra. Danau ini adalah bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang termasuk di antara segmen dari Sesar Sumatra. Cekungan dari danau ini terbentuk dari sebuah amblesan yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Sumatra. Cekungan besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunung api sekitarnya.

Akibat pembendungan material vulkanik ini terbentuklah Danau singkarak di satu bagian Cekungan Singkarak-Solok. Berbeda dengan Danau Maninjau yang terbentuk akibat letusan gunung api, Danau Singkarak terbentuk utamanya karena proses tektonik.

Kalau sempat berkunjung kemari, coba santap ikan endemik danau. Ikan Bilih yang hanya bisa ditemukan di danau ini. Tidak bisa hidup di luar habitat asli danau. Termasuk tidak bisa bertahan lama di akuarium. Ikan ini juga cukup unik, karena tidak bisa dibudidayakan dengan hasil yang bagus di tempat lain. Kalaupun bisa, rasanya cukup berbeda.

Menurut penelitian, di danau ini terdapat 19 spesies ikan perairan air tawar. Di antaranya yaitu : ikan asang/nilem, sasau, gariang, kapiek, gurame, mujair, sepat, gabus, dan ikan tilan. Tetapi hanya ada 3 spesies yang mendominasi, yaitu : ikan bilih, Asang, dan Turiak.

Apabila kita melewati trans Sumatera jalur tengah menuju Bukittinggi dengan menggunakan bus, maka dipastikan kita akan menyusuri tepian danau ini yang tidak ada pagar pembatasnya. Lokasi danau ini bisa dicari melalui Google Maps

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow luar biasa bun. Benar2 Menghipnotis

18 May
Balas

Terima kasih admin

18 May
Balas

Terima kasih admin

18 May
Balas

Terima kasih admin

18 May
Balas

Wow Indahnya, kren Bu. Bisaki jalan jalan ke sana

18 May
Balas



search

New Post