Berita, begitu banyak tersajikan di sekitar kita. Di rumah, sekolah, kantor, rumah sakit, taman hiburan, dan hampir di semua pojok bumi. Semua itu, dapat dengan mudah untuk dikonsumsi. Namun tahukah kita, bahwa tidak semua berita yang tersaji memiliki nilai gizi yang baik. Sebelum mengkonsumsi sebuah berita, seseorang alangkah baiknya melakukan cek dan ricek terlebih dahulu. Menganalisa kebenaran. Kevalidan. Keakuratan serta manfaat berita yang disuguhkan. Jangan sampai termakan oleh berita-berita hoax. Berita bohong. Berita yang hanya ingin merusak mental dan akhlak. Atau justru menjerumuskan kita pada kasus hukum negeri ini tanpa kita sadari. Bagaimana cara melakukan cek dan ricek? Pertama, pastikan pembawa berita. Nabi Muhammad saw, saat pertama mensyiarkan Islam secara terang-terangan, beliau bertanya kepada para penduduk Quraisy. "Jika aku mengabarkan, dibalik bukit ini ada segerombolan pasukan berkuda yang akan datang menyerang kalian. Apakah kalian akan percaya?" Sontak jawaban para pemuka dan penduduk Quraisy mengatakan, "Kami percaya, karena kamu Muhammad tidak pernah sekalipun berbohong." Artinya kebenaran sebuah berita tergantung dari pembawanya. Apalagi berita tantangan menulis 30 hari di akun gurusianan yang disebarkan CEO Media Guru H. Mohammad Ihsan. Yakin ini bukan hoax. Kedua, Cari kebenaran isi berita. Membaca jendela dunia. Pepatah ini sangat tepat. Jadi, jika menerima suatu berita jangan langsung termakan ya. Cari dulu kebenarannya. Bisa dengan baca buku. Searching di internet. Atau melakukan dialog langsung. Ketiga, Stop Hoax. Jika, ternyata berita yang kita dapat adalah hoax, maka jadikan diri kita orang terakhir menerima berita tersebut. Jangan sampai kita ikut-ikutan menyebarkan berita hoax yang akhirnya menjadi budaya yang tidak sehat.

Yuk coba trik-trik cek dan ricek di atas dengan mengklik link ini. https://ihsan.gurusiana.id/article/2020/1/tantangan-30-hari-menulis-di-gurusiana-1272139.