Emy Afriani

Guru TKIT Anak Sholeh Mataram NTB...

Selengkapnya
Navigasi Web
Harmoni  Dari Sekolah, Upaya Menangkal Aksi Terorisme

Harmoni Dari Sekolah, Upaya Menangkal Aksi Terorisme

Teroris, suatu kejahatan kemanusiaan luar bisa. Menimbulkan kegelisahan. Ketakutan. Kematian. Bahkan bencana besar yang bukan saja bagi manusia, tetapi juga bagi alam semesta.

Karena kejahatan luar bisa, tentu butuh upaya dan tindakan luar biasa untuk mencegah dan menanggulanginya.

BNPT, Badan Nasional Penanggulangan Teroris Provinsi NTB mengundang perwakilan Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama, dan Guru Kelas jenjang TK/PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs Se-NTB dalam Workshop yang bertajuk " Harmoni Dari Sekolah. Integrasi Nilai-Nilai Agama dan Budaya Di Sekolah Dalam Menumbuhkan Harmoni Kebersamaan".

Kepala beserta guru dari TK IT dan SD IT Anak Sholeh Mataram termasuk peserta yang hadir dalam workshop tersebut. Kegiatan ini digelar di Ballroom Aruna Senggigi Hotel pada Kamis, 11 Juli kemarin.

Dr. Muhaimin selaku Ketua Panitia sekaligus Moderator BNPT menyampaikan bahwa " Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas guru pada semua jenjang pendidikan. Mulai dari TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan Perguruan Tinggi. Hal ini dilakukan untuk menangkal paham radikalisme, sehingga diharapkan mampu meningkatnya daya tangkal masyarakat khususnya guru di sekolah. Caranya dengan menggelorakan semangat perdamaian khususnya bagi siswa melalui materi-materi pendidikan agama dan budaya".

Sementara itu, Drs. H. Lalu Syafi'i, M.M selaku Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Provinsi NTB dalam sambutannya mengatakan " Terorisme adalah sebuah ideologi. Mengakar dan susah untuk dihapus atau dihilangkan. Yang bisa dilakukan adalah melakukan upaya pencegahan terhadap perkembangannya".

Berdasarkan pemaparan Kasubdit Pengawasan BNPT Moch. Khairil Anwar, S.H, Provinsi NTB termasuk dalam salah satu tiga provinsi yang mendapatkan perhatian khusus dan gelontoran dana langsung dari pusat untuk menangani dan menangkal paham radikalisme".

BNPT mendorong seorang guru meningkatkan terus metode pembelajaran agama dan budaya agar siswa lebih memahami dengan benar tentang agamanya. Menjadi inspirasi bagi siswa dalam menumbuhkan harmoni, kebersamaan, mencintai sesama, serta menghargai perbedaan.

Teroris bukan berasal dari agama tertentu, tetapi pelaku teroris melakukan tindakan teror mengatasnamakan agama.

Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai agama dan budaya yang benar di sekolah akan mampu membendung perkembangan paham radikal dan aksi terorisme di Indonesia khususnya Nusa Tenggara Barat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaps Bund reportasenya. Pendidikan ikut dalam tangkal terorisme. Sukses selalu dan barakallahu fiik

12 Jul
Balas

Jazakillah, barakallahu fiikum

13 Jul



search

New Post