Menjadi sekolah rujukan bukan hal yang mudah. Butuh usaha. Komitmen. Tekad dan tentunya sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Lebih-lebih dengan steakholder sebagai pemangku kebijakan.

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia yang menaungi lebih dari dua ribu Sekolah Islam Terpadu Se-Indonesia terus berkomitmen. Berkontribusi membangun negeri melalui dunia pendidikan.

Aneka program yang bermutu terus digulirkan. Tak lain tujuannya adalah menjadikan Sekolah Islam Terpadu di Indonesia menjadi rujukan sekolah Islam khususnya di Indonesia.

Tujuan inipun mendapatkan dukungan dari Dr. Zulkifliemansyah, Gubernur Nusa Tenggara Barat. Bahkan Jaringan Sekolah Islam Terpadu didorong bisa go Internasional.

Dalam acara Parenting Akbar yang digelar JSIT Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat, Kamis 28 Maret di Ballroom Islamic Center Hubbul Wathan, Zulkifliemansyah menyampaikan " Sekolah Islam Terpadu saat ini adalah sekolah harapan masa depan.

Sekolah Islam Terpadu, dalam proses pendidikannya, siswa tidak hanya ditekankan untuk pandai menghafal Qur’an hadist, pandai belajar agama, tapi juga harus unggul dan tidak boleh lemah dalam pelajaran matematika, sains, dan teknologi.

Zulkifliemansyah menerangkan bahwa sekolah-sekolah Islam saat ini, baik di Jakarta terlebih di NTB, lemah dalam bidang matematika, sains, dan teknologi.

Kemampuan dan gaya mengajar guru menjadi salah satu faktor. Oleh karena itu, Sekolah Islam Terpadu yang terhimpun dalam JSIT harus mampu memiliki guru-guru yang bukan saja penghafal Al-Qur'an, tetapi unggul dalam bidang matematika, sains, dan teknologi.

Guru-guru JSIT memiliki kemampuan memberitakan kepada anak-anak didiknya tentang keagungan Allah SWT. Mampu menceritakan bagaiman Maha Besarnya Allah SWT dengan cerita-cerita indah di dunia matematika, sains dan teknologi.

Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB ini juga berharap, "Saya menginginkan anak-anak Nusa Tenggara Barat mampu menghafal Qur’an. Mampu menghafal Hadist Nabi Muhammad SAW dan juga harus mampu menjadi dokter yang baik, mampu menjadi bankers, mampu menjadi ekonom, insinyur dan profesi-profesi lainnya".

Pada kesempatan ini pula, disaksikan lebih dari tujuh ratus walimurid Sekolah Islam Terpadu Se-NTB, JSIT Indonesia yang diwakili Ketua Dewan Pembina, Dr. Sukro Muhab memberikan secara simbolis penyerahan bantuan pembangunan dua puluh lima rumah permanen dan delapan renovasi sekolah akibat gempa Lombok kepada Gubernur NTB.

Mohammad Zahri Ketua Umum JSIT Indonesia diwakili Dr. Sukro Muhab menyampaikan, "Pemberian bantuan pembangunan rumah permanen dan renovasi sekolah dari JSIT Indonesia adalah bukti cinta, empati terhadap musibah gempa yang menimpa warga Lombok.

Acara Parenting Akbar JSIT Indonesia Wilayah NTB ini juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai dan menggambar. Bekerja sama dengan TK IT Anak Sholeh Mataram, POMG, dan sponsor acara ini sukses digelar. Hadir dalam kegiatan lomba lebih dari 800 siswa Sekolah Islam Terpadu Se-NTB. Memperebutkan hadiah trophy, sertifikat, goodie bag, dan total uang sebesar Rp 6 Juta.

JSIT Indonesia terus berupaya membangun sinergi membantu kebangkitan Lombok. Bantuan rumah dan sekolah dari JSIT Indonesia diharapkan akan mampu menjadi tempat melahirkan generasi unggul dalam IPTEK dan sains yang berkarakter islami.