Jika selama ini para ilmuwan barat telah menjadi idola sepanjang hidup, mengapa tidak menoleh pada para ilmuwan muslim yang begitu hebatnya. Tak kalah dengan para ilmuwan kedokteran barat lainnya. Ibnu Sina telah membuktikan pada dunia bahwa muslim pernah berkontribusi di dunia kedokteran. Ibnu Sina sangat terkenal karena kepakarannya dalam dunia kedokteran dan ilmu-ilmu lainnya. Orang barat menyebutnya Avicenna.

Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan muslim yang mendasari ilmu kedokteran. Ia disebut sebagai “Bapak Kedokteran Modern”. Ia lahir pada zaman keemasan peradaban Islam, sehingga ia disebut sebagai tokoh Islam dunia. Pada zaman tersebut ilmuwan-imuwan muslim banyak menerjemahkan teks ilmu pengetahuan dari Yunani, Persia, dan India untuk selanjutnya dikembangkan demi kemaslahatan umat. Pengembangan ini terutama dilakukan oleh perguruan yang didirikan oleh Al-Kindi.

Ibnu Sina juga seorang penulis yang produktif, sebagian besar karyanya membahas tentang filsafat dan pengobatan. The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai Qanun yang digunakan sebagai referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali al-Huseyn bin ‘Abdullah bin Hasan Ali bin Sina. Ibnu Sina lahir pada 980 M (375 H) di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia). Saat berusia 10 tahun dia banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafal Al-Quran.

Saat 16 tahun dia dibimbing oleh gurunya Abu Abdellah Natili, dia sudah sanggup menerangkan kembali pada gurunya isi dari buku Isagoge (ilmu logika), buku al-mages (ilmu astronomi kuno), dan buku Ecludis (ilmu arsitektur). Setelah berhasil mendalami ilmu alam dan ketuhanan, Ibnu Sina pun merasa tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran. Ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya. Maka Ia membidik di bidang kedokteran, sehingga dalam waktu singkat ia meraih hasil yang luar biasa. Berkat ketekunan dan semangatnya yang tinggi dalam mempelajari ilmu tersebut, Ibnu Sina akhirnya sanggup mengobati orang-orang yang sakit. Karya yang ditulis Ibnu Sina diperkirakan telah mencapai 100 sampai 250 buah judul.

KEDIRI, 2 Pebruari 2020

#Tantangan hari ke -16