Endah PS

Belajar bersama siswa di SMA Negeri 1 Rembang, Kab. Rembang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menantang Paralayang
(Sumber gambar dari Internet)

Menantang Paralayang

#TantanganGurusiana Hari Ke-43

Menulis. Sebuah kata yang bisa didefinisikan sebagai kegiatan dimana butuh tendensi mental yang kuat. Mulai dari konsep tulisan sampai isi ketika ada kesempatan membagikannya. Ya, menulis layaknya bermain paralayang. Sebuah olahraga ekstrim bagi yang takut ketinggian. Sama halnya menulis, bagi orang yang takut akan menulis, tidak akan berani melakukannya. Menantang paralayang. Kita menulis ibarat menantang olahraga paralayang. Kesiapan mental menjadi dasar dari segala dasar diri. Telebih jika kita menulis di Gurusiana. Berkesempatan membagikanya saja, akan terbesit pikiran apakah tulisan kita sudah bagus, sesuai atau layak untuk dibaca?

Kembali ke olahraga paralayang. Kita tahu bahwa olahraga ini dimulai dari ketinggian. Dengan tahapan yang sesuai sudah pasti kita bisa landing sesuai tempat dan waktu yang diinginkan. Tak hanya itu, mulai dari persiapan, conditioning, launching, hingga terbang, dan akhirnya landing semua adalah diri kita pengendalinya. Yang lain? Jelas hanya faktor pendukung. Sama. Menulis adalah yang mengendalikan diri kita. Lantas apabila kita tidak bisa mengendalikannya? Ya jatuh, dong. Hahaha. Pernah merasakan? Pernah. Enak? Enak, kok. Kan bermain paralayang. Kalau jatuhnya dari tempat yang tinggi lantas kita tidak bisa mengendalikan diri, kira-kira jatuhnya sakit, tidak? Sakit, jelaslah. Tetapi jika kita menikmati jatuh, mau dari ketinggian berapapun, kita bisa merasakan, lho.

Sakit, kok bangga. Ya jelas bangga, dong. Nih, katakanlah kita sedang terbang, lantas angin kencang, dan paraglider atau kanopi terbangnya tidak bisa dikontrol, kita harus bagaimana? Kalaupun dengan suatu kepasrahan sebuah mindset yang paham, bahwa kita jatuh, tetapi dalam proses jatuhnya itu kita masih sempat melihat yang lain bermain paralayang dengan baik, melihat maket bumi secara nyata, menikmati udara, dan menikmati jatuhnya kita, pasti akan ada suatu kebanggaan diri. Ya, kita sudah berani menantang olahraga ini. Kita terbang, lho. Terbang. Coba lihat sekitar, masih banyak yang bersiap untuk terbang seperti kita, kan. Hanya masih menyimpan beberapa komponen diri untuk berani terbang. Kita? Yang jelas sudah terbang lantas jatuh kenapa harus diratapi jatuhnya, lho. Nikmati saja.

Menantang, kan? Sudah tahu akan ada risikonya, masih saja dilakukan. Ya, namanya juga menantang. Hanya yang siap yang akan terbang. Sudah, jangan diratapi. Ajak lagi diri kita terbang. Kalau pernah jatuh, pasti akan sadar kenapa kita bisa terjatuh. Setelahnya kita pasti bisa mengontrol. Contoh saja, pada instrument paralayang seperti altimeter dan variometer yang berguna untuk mengatur naik turunnya angka pada glider. Anggap saja dalam menulis ini altimeter dan variometer ini adalah sejumlah artikel yang kita tulis. Mau dinaikkan atau diturunkan meskipun dengan ketidaksengajaan, kalau pernah jatuh, kita langsung pandai mengontrolnya, kan?

So, ayolah. Kita bermain paralayang lagi. Kita tantang lagi diri kita lagi, lagi, dan lagi. Nanti di atas kalau sudah bisa menikmati terbang bersama jangan lupa saling menyapa, meskipun tidak akan terdengar. Begitu juga ketika menulis, jangan lupa saling mengunjungi meski tak kenal sama sekali. Selamat, diri ini yang pernah jatuh. Sesepele itu jatuhnya, hanya karena belum tahu caranya terbang, eh, memaksa terbang. Tak apa, yang penting sekarang menikmati terbang bersama orang-orang hebat di luar sana. Senasib kan? Ayo, kita terbang bersama kembali. Bertemu di atas, dan landing bersama jika sudah waktunya tiba. Selamat terbang juga untuk guru-guru hebat yang sudah terbang tetapi terjatuh dan tidak rapuh. Eeeaaa.

Salam hebat dan salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hiya bu...kadang mikir sendiri, tulisan saya bagus tidak...hemmm ga papa, yg penting nulis. Sudah saya follow bu...

04 Jul
Balas

Siap, Ibu

04 Jul



search

New Post