Tidak semua anak terlahir memiliki tingkat kecerdasan yang sama, memiliki daya tangkap dan daya hafal yang tinggi.

Lalu mengapa engkau menyamakan mereka? Harus kah engkau merendahkan anak yang beda dengan teman nya tersebut?

Tengoklah....

Begitu banyak ilmuwan yang muncul bukan karena dia terlahir dengan kecerdasan yang tinggi.

Einstein pun jadi besar bukan karena dia cerdas, namun ada seorang ibu yang tanpa kenal lelah dan tidak pernah kenal menyerah yang mendampingi dan selalu menyemangati anaknya.

Sekali lagi, lihatlah anak ini...

Dia memang beda dengan temannya.

Jangan perlakukan sama dengan temannya. Perlakukanlah beda pula dari teman-temannya yg cerdas.

Pandangilah sorot matanya...

Ada kepolosan yang ingin Anda mengerti.

Ajaklah dia bicara...

Mungkin dari bibirnya yang mungil, akan keluar mutiara yang masih terpendam.

Dan tanpa dia ketahui, bgmn caranya menyampaikan keinginannya itu kepada Anda.

Dia hanya ingin mengatakan, "sayangilah aku dan tetap bersabarlah bu guru dalam mendidikku dan mengajari aku."

Dari tangan seorang guru yang ikhlas, banyak terlahir generasi hebat. Mereka bukan hanya berasal dari semua anak cerdas namun ada yang berasal dari anak dengan kecerdasan yang pas-pasan bahkan anak dengan kecerdasan di bawah.

Guru yang pintar itu mahal, tapi guru yang peduli dan ikhlas jauh lebih mahal.

Tetaplah semangat dan iklhas para guru, karena ladang ibadah dan tiket surga siap menantimu.