endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta Ayah dan Bagaimana Mengungkapnya

Cinta Ayah dan Bagaimana Mengungkapnya

Tantangan hari ke 86

Bacaan saya pagi ini adalah tentang gaya hidup dan parenting. Di waktu subuh ini saya baru membaca dua artikel. Artikel terakhir adalah tentang parenting. Di artikel tersebut diulas tentang pentingnya kedekatan orangtua melalui sentuhan atau pelukan. Hemh saya setuju sekali dengan pendapat penulis. Saya sepakat tanpa argumen apapun.

Saya jadi ingat masa kecil. Saya tidak ingat kapan dipeluk orangtua. Ayah adalah sosok yang paling keras dalam kehidupan masa kecil saya. Perintahnya harus dijalankan. Kalau tidak bersiapkan dengan pukulan atau tamparan. Kalau wajahnya sudah merah padam, berhati-hatilah. Jangan sampai mendekat kalau tidak ingin mendapat musibah. Itu pesan saya untuk saya sendiri saat masih kecil. Seringkali perintah tersebut adalah perintah yang berdampak hukuman itu adalah perintah shalat.

Saya tidak pernah ingat pelukan ayah. Kalau ibu, saya masih lebih banyak yang saya ingat. Saya ingat ketika beliau menyisir rambut saya saat pagi menjelang berangkat sekolah. Kemudian saya juga ingat ketika ibu bercerita tentang pentingnya makan bagi tubuh. Maklum saya dulu sulit makan. Juga saya ingat ketika ibu menemani saya minum obat saat tubuh saya demam. Mungkin masih ada beberapa lagi yang saya ingat tentang ibu saya. Lebih banyak dari ingatan saya terhadap seorang ayah.

Tipe ayah dengan sosok keras yang ditakuti ternyata bukan hanya ayah saya. Kakek dari pihak ibu, konon ceritanya juga keras terhadap anak-anaknya. Ayah mertua juga sosok keras yang ditakuti anak-anak. Demikian juga kakek suami. Jadi tampaknya di lingkungan kami sosok ayah memang dominan sebagai sosok yang keras dan minim interaksi dengan anak-anaknya.

Apakah berarti para ayah itu tidak sayang kepada anak-anak, saya rasa tidak. Mungkin ayah pada jaman itu memang kurang ilmu parenting. Tidak tahu bahwa kedekatan dengan anak-anaknya adalah hal yang sangat penting untuk membangun rasa percaya diri di masa tumbuh kembang anak-anaknya.

Dulu, ketika masih kecil sampai menginjak remaja juga sempat berpikir bahwa ayah tidak menyayangi saya. Apalagi ketika ibu meninggal dan ayah menikah lagi. Saya semakin yakin dengan anggapan saya.

Saya baru menyadari bahwa anggapan saya salah setelah saya beranjak dewasa, setelah ayah meninggal. Itupun dari informasi teman ayah saya ketika tanpa sengaja kami bertemu. Beliau adalah rekan sejawat ayah. Katanya, ayah sering bercerita dan mengkhawatirkan saya. Ayahmu tak pernah berhenti memikirkan kamu, kenang beliau tentang ayah saya. Saat itu saya terhenyak. Antara percaya dan tidak. Ayah yang saya kenal keras dan relatif acuh tidak berhenti memikirkan saya? Rasanya aneh. Tetapi itulah yang saya dengar dari cerita temannya. Dan tidak hanya satu orang yang mengatakan hal itu. Semua teman dekat ayah menyampaikan hal itu dan saya yakin bahwa beliau-beliau itu bisa dipercaya. Salah seorang yang dekat dengan ayah juga mengatakan bahwa ayah selalu mendoakan agar saya selalu selamat di dunia dan akhirat.

Jadi, ayah menyayangi saya sebetulnya. Sayang yang tidak diungkapkan dengan benar sehingga pesan sayang itu tidak sampai kepada saya. Sehingga saya tidak menyadari bahwa sebetulnya beliau mengasihi saya. Lebih ironis lagi, semua itu saya ketahui setelah ayah meninggal. Setelah saya tidak bisa menyampaikan rasa terimakasih atas kasih sayangnya.

Begitulah, mungkin masih ada juga ayah-ayah yang tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan kasih sayang. Itulah yang harus diajarkan kepada mereka para ayah muda atau calon ayah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post