endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Memilih Cerdas Dari Kegagalan

Memilih Cerdas Dari Kegagalan

Setiap pengumuman selalu menggetarkan. Menggetarkan siapa saja yang menjadi peserta kompetisi. Pengumuman pemenang lomba misalnya. Pengumuman ini menjadi sangat penting bagi peserta lomba. Apapun hasilnya, apakah menang atau kalah. Dan setiap orang selalu pernah berada dalam kondisi seperti itu, cemas menunggu detik-detik pengumuman.

Pun hari ini, pagi ini, saat ini. Saat pendaftaran PPDB tingkat SMA/SMK dikunci dan ditentukan hasilnya. Saya bukanlah pendaftar jadi tidak terlalu merasakan efek kecemasan dari pengumuman apakah diterima atau tidak. Tetapi saya tahu hari ini, tepatnya sejak pendaftaran dikunci oleh sistim, banyak hati yang gelisah, ada yang senang karena berhasil mendapatkan sekolah yang diinginkan ada oula yang patah karena mendapatkan pesan bahwa ia gagal. Tidak hanya calon peserta didik yang gagal yang hatinya gelisah, orangtua mereka justru lebih gelisah lagi. Hatinya lebih patah dari hati anaknya.

Sejak tigaa hari yang lalu sudah ada tiga orang yang datang ke rumah. Pertama seorang anak laki-laki bersama ibunya. Ia datang dengan tujuan bertanya atau lebih tepatnya memantapkan tujuan. Ia terlihat sangat bimbang menentukan pilihan. Jurusan yang dia inginkan, nilai pendaftarnya cukup tinggi. Nilainya tak mampu bersaing. Diapun mencari alternatif jurusan lain sebagai pilihan satu dan pilihan dua. Pilihan satunya sudah ok, sesuai dengan minatnya. Tetapi pilihan kedua tidak. Inilah yang membuat hatinya galau. Sementara dia sedang cemas, ibunya memberi saran dengan tidak sabaran. Saya kasihan.

Kedua seorang gadis belia diantar tantenya. Dia datang dengan wajah muram. Mengeluh, karena salah mengunggah data ia tidak bisa masuk di jurusan yang diinginkannya, padahal nilainya mencukupi dan ia yakin pasti diterima. Gadis inipun sama dengan pemuda sebelumnya. Ia sedang bergulat dengan pilihan yang membingungkan. Pilihan yang rumit bagi mereka, sementara tidak bagi orang-orang di sekitarnya.

Ketiga seorang pemuda didampingi kedua orangtuanya. Pemuda ini sudah mendaftar, sudah memilih sekolah dan jurusan baik pilihan pertama maupun pilihan kedua. Malangnya, nilainya tergeser, tenggelam dan tidak pernah muncul kembali. Tidak ada harapan untuk diterima. Kedatangannya adalah bertanya, mungkinkah bisa membeli kursi agar tetap bisa diterima. Gawat. Gawat untuk saya tentunya.

Susah payah saya menjelaskan sistim penerimaan peserta didik secara online. Sistim ini transparan, bisa dipantau srmua orang dan sangat terproteksi dari segala bentuk kecurangan. Saya minta mereka melupakan keinginan untuk mencari jalan belakang. Kepada si pemuda saya sampaikan untuk tidak berkecil hati. Masih banyak sekolah yang dapat menampungnya. Tidak bisa masuk negeri ya masuk ke sekolah swasta. Pilihlah sekolah yang bermutu yang lingkungannya baik. Sambil menepuk-nepuk bahunya saya katakan bahwa kesuksesannya tidak ditentukan dimana dia bersekolah tetapi ditentukan oleh kesungguhannya belajar.

Cara berpikir anak-anak, remaja memang berbeda dengan cara berpikir orangtua. Mengambil keputusan adalah bagian yang sangat sulit dalam hidup mereka. Ketika dihadapkan pada masalah di mana mereka harus mengambil keputusan, di sana mereka dihadapkan pada tanggungjawab. Ada resiko yang harus ditanggung. Ada pertanyaan besar dibenaknya, apakah mereka dapat nenghadapi resikonya atau tidak.

Maka betapa pentingnya ketrampilan mengambil keputusan. Itulah yang akan dihadapi oleh semua orang. Bila setiap pengambilan keputusan diambil alih orangtua, maka mereka tidak akan pernah bisa mandiri dan bertanggungjawab.

Dari peritiwa ini ada pembelajaran yang sangat penting bagi orangtua atau orang dewasa yang mendampingi tumbuh kembang remaja. Pertama adalah tentang ketrampilan mengambil keputusan. Perlu disadari orangtua bahwa cara pandang remaja dalam menghadapi masalah berbeda dengan cara pandang kita orang dewasa dalam menghadapi masalah yang sama. Seringkali ini luput dari kesadaran orangtua. Mereka membutuhkan waktu yang relatif lama. Mereka mempertimbangkan hal-hal yang dalam kacamata orang dewasa tidak perlu dipertimbangkan. Mereka melihat bahaya mengancam yang dalam kacamata orang dewasa sama sekali bukan hal yang berbahaya. Di sinilah pentingnya orang tua memahami jalan pikiran anak remajanya. Orangtua harus berpihak kepada anak remajanya untuk merasakan kecemasan yang sama dan menawarkan cara pandang lain tanpa memaksa. Seolah-olah dengan demikian, remaja diajak menemukan solusi cerdas dari masalahnya.

Pembelajaran kedua adalah penerimaan diri. Kekecewaan orangtua bisa jadi lebih kuat dibanding anak yang gagal masuk ke sekolah yang mereka kehendaki. Kekecewaan ini mungkin karena rasa malu yang tak tertangguhkan oleh orangtua. Tanpa disadari kekecewaan berlebihan orangtua ini akan membuat anak-anak mereka merasa semakin tak berguna. Semakin tidak ada harganya. Dalam hal ini seharusnya orangtua sadar bahwa fakta anak-anak gagal adalah sebuah pukulan bagi mereka. Maka janganlah diperparah lagi. Terimalah kegagalan mereka. Kitapun sebagai orangtua juga pernah gagal. Jadi apa salahnya mereka juga mengalami hal yang sama. Kegagalan bukanlah akhir segalanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mudah mudahan kegagalan itu adalah awal dari keberhasilannya... Aamiin

03 Jul
Balas

aamiintidak semua orang siap menghadapi kegagalan, tetapi semua orang pasti mengalaminya

26 Jul

Bagus sekali ulasannya.. keren bun... semoga semua pihak bisa berlapang dada..

10 Jul
Balas

Aamin. Terimakasih sudah berkenan mampir bunda.

26 Jul



search

New Post