endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Renungan Hari Ini

Tantangan

Tantangan hari ke 90

Hari ini saya mengantar anak saya periksa dokter, melanjutkan periksa dua hari yang lalu. Boleh dikatakan saat ini adalah kontrol setelah pemeriksaan sebelumnya. Mengunjungi rumah sakit hari ini, kami diharuskan menjalani screening yang sangat ketat. Di depan pintu masuk kami dicek suhu tubuh kemudian diberi dua lembar kertas yang harus diisi. Salah satu kertas itu adalah surat pernyataan bahwa pembuatnya benar-benar jujur dalam menyampaikan informasi. Sedangkan lembar yang satunya berisi data yang harus diisi seperti penyakit yang diderita, kontak dengan siapa dan perjalanan yang dilakukan 14 hari sebelumnya.

Beberapa petugas begitu sibuknya. Begitu datang petugas pemeriksa suhu tubuh memberikan kepada kami kartu antrian. Petugas yang lain membagikan dua lembar kertas yang saya sebutkan di awal. Saya tertarik untuk mengambil foto tetapi tidak diperbolehkan. Setelah selesai mengisi kertas isian, kami harus menunggu beberapa saat. Ketika nomer kami disebutkan kami menuju salah satu meja. Sudah ada petugas di sana. Petugas memberi pertanyaan dan menegaskan apa yang tertera pada lembar screening.

Setelah dari petugas itu barulah kami mendaftar ke poli yang kami tuju. Memang agak ribet ya. Tapi begitulah protokolnya. Itu lebih baik dari pada kecolongan karena menganggap remeh masalah ini. Mendeteksi orang terkonfirnasi covid diantara sekian banyak manusia memang seperti mencari jarum kecil diantara tumpukan jerami. Sangat sulit.

Benar pendapat salah satu tokoh yang berbicara di media massa beberapa waktu yang lalu. Bahwa masalah terbesar dalam penangan covid-19 ini di lapangan. Di lapangan berarti pejuang pemutusan rantai virus ini. Orang-orang yang menjaga agar virus tidak menyebar kemana-mana. Pasien yang masuk rumah sakit adalah dampak dari tersebarnya virus dari orang terknfeksi ke orang yang sehat.

Tanpa bermaksud mengatakan yang satu lebih penting dari pada yang lain, saya hanya ingin menegaskan bahwa memutuskan rantai penyebaran virus ini tidak bisa diatasi sendiri oleh petugas medis. Kedisiplinan orang-orang yang rentan menjadi penular dan menjadi tertular adalah kunci utama.

Salah satu contohnya adalah kejujuran. Mengapa kami harus menulis surat pernyataan bahwa informasi yang kami berikan kepada petugas adalah informasi yang benar. Artinya untuk berkata jujur saja harus dibuatkan surat pernyataan. Apakah sebelumnya ditemukan pasien yang tidak jujur dalam menyampaikan informasi?

Saya jadi ingat status salah seorang tenaga medis yang mengeluhkan ketidakjujuran pasien saat dimintai informasi seputar riwayat perjalanan dan riwayat kontak sebelum mengalami gejala yang dicurigai sebagai infeksi virus. Padahal ketidakjujuran inilah yang memicu munculnya kluster. Ketidakjujuran dalam kondisi ini dapat menimbulkan masalah yang sangat besar.

Terbukti sudah bahwa penanaman karakter itu sangat penting. Karakter jujur seharusnya bukan hanya slogan yang digaungkan di ruang-ruang kelas atau dalam item-item soal. Yang bila sudah dikerjakan dengan jawaban yang sesuai kunci jawaban berarti urusan sudah selesai. Ternyata tidak demikian. Jujur adalah karakter yang harus tertanam kuat, diterima sebagai sikap dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam situasi apapun. Tidak bisa dibeli dan tidak perlu mengharapkan imbalan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post