endah susilawati

Guru SMKN 1 Nglegok Kab Blitar Menulis apa saja untuk meningkatkan kompetensi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tulisan Raib, Bagaimana Perasaan Anda?

Tulisan Raib, Bagaimana Perasaan Anda?

Tulisan ini adalah tulisan kedua yang saya tulis hari ini. Tulisan pertama saya tulis tadi pagi sekitar jam 08.00 di blog ini juga. Saat itu ide mengalir deras, beberapa saat setelah saya membaca postingan salah satu gurusianer, bapak Walan Yudiani. Tulisan yang merupakan tantangan menulisnya hari ke 22. 

Sayang, ketika saya bermaksud menyimpannya di draft, prosesnya gagal. Pun juga saat saya ingin menayangkannya. Selang beberapa waktu kemudian, ketika saya lihat di artikel saya, tidak tersimpan di draft dan juga tidak tertayangkan. Padahal saya menuliskannya langsung di blog ini. Jadi dengan gagalnya proses itu saya  tak bisa menayangkan ulang karena konsepnya sudah tidak ada.

 

Tahukah Anda bagaimana perasaan saya? He...he... Iya, saya kecewa. Tetapi tidak terlalu. Saya tidak panik seperti biasanya. Santuy. Karena tulisan ini adalah tulisan pertama di mana saya tidak terbebani deadline. Tidak ada deadline sekarang, kecuali wajib menulis setiap hari. Saya yang mewajibkannya, untuk memelihara kebiasaan yang sudah hampir terbentuk karena tantangan menulis. 

 

Tulisan pertama raib, biarlah. Anggap saja raibnya tulisan saya itu sebagai alasan saya menggali ide lagi. Meskipun ide yang muncul karena tulisan pak Walan tadi mulai surut, tidak lagi menggebu-gebu dan meletup-letup. Saya hanya perlu mengumpulkan ide dari bagian-bagian yang lain. Peristiwa yang lain dan di waktu yang berbeda. Atau saya tinggal memodifikasinya. Oh ya, saya harus segera menyimpannya agar tidak raib lagi seperti tadi. 

 

 

Tentang judul tulisan. Tentang postingan yang mengundang respon. Menulis status di media sosial kemudian membagikannya adalah hal biasa. Medsos adalah ruang publik. Pengguna medsos tentu sadar-sesadarnya bahwa statusnya akan menjadi konsumsi publik. Artinya bila tulisan itu menuai respon yang berbeda dari harapan, pengguna harus bisa menerima. Penulis memang tidak bisa mengendalikan siapa pembaca tulisan kita dan bagaimana respon yang akan kita terima. Tak usahlah meributkan, karena hal itu akan menguras energi kita. 

Ketika menulis, unsur yang harus ada adalah judul. Unsur ini merupakan unsur yang sangat penting. Tidak boleh diabaikan dan membuatyapun harus berhati-hari karena bisa menuai kontroversi. 

Tulisan pak Walan yang saya katakan menarik itu juga salah satu karena judulnya. Anda bisa mengeceknya di dinding FB media guru. Kalau sudah tertumpuk tulisan lain, Anda bisa menggunakan mesin pencari, yang ada gambar cerminnya. Judulnya, Sudah Siapkah Para ASN Jika Tidak Lagi Digaji Oleh Pemerintah? Di FB tulisan ini menuai ratusan komentar. 

Salah satu ciri judul yang baik adalah bila mampu membuat pembaca merasa penasaran sehingga ingin membaca tulisan secara utuh. Semestinya judul ini membuat pembaca penasaran dan tertarik membuka tautan yang disematkan dan membacanya sampai tuntas. Bila itu dilakukan,, tentu pesan tahu bahwa pesan yang disampaikan penulis adalah mengajak pembaca  mempersiapkan diri dari segala kemungkinan buruk yang mungkin saja terjadi. Kita tidak selalu berada di zona nyaman. Dalam bahasa sederhananya sedia lilin sebelum listrik mati. Tidak ada niatan mendoakan ASN tidak mendapat gaji dari pemerintah. 

Mungkinkah kriteria judul yang baik itu akan bergeser seiring dengan berjalannya waktu?. Kecenderungan yang saya lihat, netizen kurang telaten membaca. Hanya membaca judul dan sedikit kutipan saja sudah PD menuliskan komentar, sehingga tidak jarang komentar melenceng dari pesan yang disampaikan penulis. 

 

 

 

Semua hal bisa dijadikan pembelajaran dan pembelajaran hari ini adalah: Jadilah netizen yang bijaksana 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pasti deh...deg Bun...saya juga pernah mengalami nya.Salam

08 May
Balas

Iya bunda. Saya sering miris membaca komentar yang galak-galak

08 May



search

New Post