Saya angkat kepala, angkat topi, angkat tangan, angkat jempol, untuk sahabat penulis yang tanpa cacat bisa menyelesaikan tantangan 365 dengan mulus, bahkan melanjutkan hingga 1000 hari. Betapa sangat sulit melalui hari-hari itu di tengah kesibukan pekerjaan. Andai dalam keadaan normal oke berangkat pagi pulang sore, di sela-sela kesibukan atau dimalam hari masih bisa menulis. Tapi bila ada kesibukan lain yang menyita waktu dan hampir tak memungkinkan unutk menulis, itu yang membuat pikiran sedikit stress.

Selama ini saya masih tenang, karena merasa bisa melewati hari-hari berat hinga hari ini, hari ke 361, tinggal sedikit lagi mencapai finish. Sebenarnya sudah sejak minggu kemaren saya merasa ada yang tidak beres, sebabnya masih sekitar sepuluh hari kok nomor tulisan saya sudah hampi mencapai 360. Telusur punua telusur ternyata ada yng terlajak nomornya dari 217 menjadi 227, nah dari situ saya sedikit panic, membetulkan satu persatu, hingga beres. Tapi kok aneh saya hitung mundur rasanya kurang satu nomor, setelah saya telusuri tanggalnya ternyata di tanggal 25 November kosong. Astaghfirullahal’adziim, saya hanya bisa istighfar dan memegang kening saya yang memang sedang berat akibat gejala flue. Saya ingat-ingat lagi hri itu saya kemana, ternyata saya dalam perjalanan ke Purbalingga naik bis malam, siangnya tidak sempat menulis, karena persiapan, saya pikir nanti di menggunakan hp. Tidak mudah menulis dikendaraan yang berjalan dan disebelah kita ada orang lain, pasti juga bertegur sapa, bisar tidak dibilang kayak patung. Karena saya belum tahu sama sekali tentang Purbalingga, dan bapak di sbelah saya menjelaskan dan akan membantu nanti turun di mana, jadilah kami mengobrol. Alhasil setelah malam, kantuk datang saya melupakan menulis tanpa sadar, benar-benar tidak sadar kalau saya melupakan menulis hari itu.

Tidak ada yang bisa saya perbuat, selain merenung dan pasrah, perjuangan selama ini hingga berdarah-darah hampir 1 tahun rasanya punah. Kembali saya mencari dosa-dosa saya yang tercecer selama ini, saya lihat tanggal satu persatu, kok ada tanggal dobel dan tanggal sebelumnya tidak ada, berarti postingan tercatat di gurusiana sudah melewati jam, hingga tercatat esok harinya, meski hanya beberapa menit, dan itu tidak saya sadari, karena sudah sangat mengantuk setelah berhasil tayang dan posting di fb , matikan laptop langsung tidur. Saya kembali tepuk jidat.

Hari ini saya membuat pengakuan, bahwa saya gagal mengikuti tantangan 365 ini, tetapi saya akan tetap selesaikan hingga akhir tahun. Tidak mengapa, saya toh tetap melatih diri unutk menulis, dan tulisan saya tentu akan mencapai 364 di akhir tahun. Untuk menjadi 365 ya tingga ditambah 1 lagi. Oya saya sangat bahagia, puisi bahasa Jawa atau geguritan saya sudah mencapai 30 an, saya akan terbitkan menjadi buku setelah mencapai 50 atau 60, sebab ini masih langka. Ini cita-cita saya sejak lama, ingin menerbitkan buku bahasa daerah untuk remaja, agar mereka mengenal sastra daerah.

Selamat saya ucapkan untuk teman-teman yang hampir lolos, jaga yang beberapa hari ini , jangan sampai kecolongan seperti saya. Salam literasi, tetap semangat.

#Depok, 28 Desember 2022

#EDH