Tantangan hari ke 18



Menuju 30 ( 18 )

// Kolom

Selamat Jalan Sahabat Terbaik

Oleh :

Endang Handayaningsih

Indahnya pagi terhentak dengan hadirnya berita duka. Matahari di pagi ini, meredup ikut berduka. Di antara derai air mata, status Ibu Dian Liana kubaca. " Papa orang baik... Terima kasih atas semua yaa paa ". Menghantar kepergian "dr EVET TINUS" suaminya. Yang pergi menghadap-Nya, Corona... Telah merenggutnya.

Dr EVET TINUS, dokter terbaik di Kabupaten Nganjuk. Sahabatku juga sahabat bagi banyak orang, terlebih bagi masyarakat di desa. Sifat sosialnya sangat tinggi tak kenal lelah, dalam menjalankan tugas. Siapapun membutuhkan di manapun, beliau selalu datang menolong walau hanya di telpon. Tanpa ada imbalan jasa, hanya ganti obat sekedarnya.

Mengapa orang sebaik dr Tinus beliau biasa dipanggil, secepat itu harus pergi dan tidak pernah kembali. Meninggalkan banyak orang yang sangat menyayangi, dan membutuhkan uluran tangan kasihnya. Keluarga, buah hatinya yang masih membutuhkan kasih dan bimbingan nya.

Kami warga Nganjuk merasakan sangat kehilangan,terutama bagi masyarakat kecil di pedesaan. Di pedesaan sangat butuh seorang dokter bertangan dingin seperti beliau. Kami semua menyayangi beliau, pemilik kehidupan lebih menyayanginya. Tak seorangpun mampu melawan kehendak-Nya.

Kami tidak mampu menahanmu, sahabat dan saudara terbaikku. Kami hanya dapat mengucapkan "Selamat jalan sahabat terbaikku semoga damai dalam pangkuan kasih-Nya. Semua amal baikmu akan tetap kami kenang "

Hari ini 27 Desember 2020, kami masyarakat Nganjuk, khususnya Perumahan Semeru Indah sangat berduka. Putra terbaiknya telah menghadap-Nya, menjadi korban keganasan Corona.

" Selamat jalan dr Evet Tinus, semoga Damai dalam pangkuan kasih-Nya."

******

Semeru Indah, 27 Desember 20