Endang Handayaningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Setangkai Kasih Putih (42)
Setangkai Kasih Putih (42)

Setangkai Kasih Putih (42)

Tantangan hari ke 10

Menuju 30 ( 10 )

// Cerpen

Setangkai Kasih Putih (42)

Oleh :

Endang Handayaningsi

Perubahan sikap Dewa

Perlakuan Dewa terhadap Ratih, setiap hari selalu lemah lembut. Kelihatan begitu sayang, kepada keluarganya. Setiap pagi bangun tidur, Dewa mencuci, sedangkan Ratih memasak. Mereka berdua bersama-sama mengerjakannya, semua pekerjaan rumah.

Setelah anak-anak bangun, Dewa yang memandikannya. Dan Ratih menyiapkan sarapan, menyuapi Cinta dan Bagus. Pembantunya pukul 6 datang, langsung bersih bersih. Ratih memandikan Ayu, yang paling akhir. Barulah Ratih mandi, dan berbenah.

Ratih dan Dewa berangkat kerja, semua keperluan untuk anaknya sudah siap. Dengan demikian di tempat kerja, hatinya tenang dan tidak merasa khawatir terhadap buah hatinya.

Cinta sudah berusia enam tahun, sudah mulai masuk sekolah. Dia sekolah di sekolah dasar, tempat Dewa mengajar. Sehingga Dewa dapat mengawasinya, berangkat dan pulang bersama. Tidak perlu antar jemput, begitu juga Ratih. Dia berangkat bersama dengan Dewa, sampai di pemberhentian bis. Pulangnya jalan kaki karena dekat, tidak sampai 10 menit.

Dewa selalu sampai di rumah, lebih dahulu. Tapi untuk makan, dia selalu menunggu Ratih. Ingin diambilkan dan ditunggu istrinya, seperti kebiasaan sebelum buah hatinya lahir. Usai makan gantian Dewa menunggui Ratih makan, dan ini merupakan kenikmatan tersendiri bagi mereka berdua.

Ratih tak pernah menyadarinya, ada perubahan pada suaminya. Dewa sering duduk sendirian, di ruang tamu. Dia tak pernah lagi, memberi ciuman selamat tidur kepada istrinya. Dan Ratih tidak menyadari ini, karena dia selalu tertidur waktu menidurkan Ayu. Sambil menyusuinya.

Ratih ketiduran, setelah seharian bekerja di kantor. Sampai rumah selalu menghabiskan waktunya, bersama suami dan ketiga buah hatinya. Dia tak ingin Dewa dan buah hatinya, merasa kehilangan kasih sayangnya. Bahkan Ratih rela tidak pernah tidur siang, dia ingin menyelesaikan pekerjaan di saat Dewa dan ketiga anak-anak tidur siang.

Pukul empat sore pembantunya pulang, setelah anak-anak mandi. Seperti biasanya setelah mandi, Ayu dan kedua kakaknya mainan bersama ayahnya. Kesempatan itu digunakan Ratih untuk mandi. Waktu mandi, Ratih sangat kaget mendengar jeritan Ayu. Ternyata Dewa tidak ada di dekat mereka, digendongnya Ayu. " Adik kenapa nangis, sayang ?" Ratih bertanya kepada Cinta, yang berada dekat adiknya. " Gak tahu bunda, adik haus mungkin !" Cinta menjawab dengan polos, dan terus bermain boneka.

Dengan Ayu dalam gendongan, Ratih mencari suaminya. Tidak biasanya, Dewa membiarkan Ayu bersama kakak-kakaknya. Begitu masuk kamar Ratih heran. Dewa tidur telentang, menatap ke atas. " Mas,kenapa Ayu ditinggal? Akuk kan masih mandi !" Dewa kaget, mendengar suara istrinya. Ratih bertanya dalam hati, mengapa suaminya seperti itu. Tapi dia tak berani bertanya.

Malam harinya setelah Ayu tidur, Ratih bangun. Dia meraba-raba, Dewa tidak ada di sampingnya. Ketika menoleh tempat tidurnya Cinta dan Bagus, mereka hanya berdua tanpa ayahnya. Perlahan Ratih berjalan keluar kamar, dia mencari suaminya. Dewa berada di depan tv, tapi pandangan tidak mengarah ke layar tv.

Ratih mendekati suaminya,duduk di sampingnya. Dia sangat kaget, ketika istrinya duduk di dekatnya. Ratih semakin bingung, suaminya hanya menoleh sesaat padanya. Tidak seperti biasa, Dewa selalu memeluknya setiap dia duduk di sampingnya.

( Bersambung )

Semeru Indah, 19 Desember '20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aiiih Dewa, apakah gerangan yang membuat hatimu risau? Adakah sesuatu hal lain atau mungkin kerikil yang mulai mengisi hatimu? Lanjut, Kakak. Ceritanya makin membuat penasaran.

20 Dec
Balas

Semoga Dewa segera penuh cinta dan kasih sayang, kepada keluarganya. Dan Ratih dapat sabar menghadapinya.Terima kasih adikku, apresiasinya. Salam penuh cinta, kangen selalu.

20 Dec



search

New Post