Jalan Baru

(pentigraf #2)

"Akan kupindahkan hutan belantara hanya untukmu" gombalan ini terdengar sangat lebay dan begitu berlebihan.

Sejak Dashrath ditinggal pergi selamanya oleh istrinya yang pendarahan hebat karena persalinan prematur dan tidak sempat tertangani medis karena faktor transportasi ke kota tempat fasilitas medis yang memadai tak dapat di jangkau, sehingga sang istri harus terkulai dan kaku di pangkuan Dashrath, dua nyawa yang sangat dikasihinya hari itu lepas dari kehidupan Dashrath untu selamanya.

Sepeninggal istri dan anaknya hidup Dashrath seperti "mati rasa" bahkan sebagian besar orang menganggapnya telah gila. Berpisah dengan orang terkasihnya seperti membuka pintu baru untuk dirinya, betapa tidak pagi pagi buta, Dashrath keluar dari rumahnya dan pulang menjelang hari telah gelap gulita, ia menutup diri dari lingkungan sekitarnya, mulutnya rapat terkunci tak pernah berucap kata kata, waktu kematian istri dan anak tercintanya genap dua puluh dua tahun, kesetiaan dan ketulusan cinta Dashrath telah teruji, walaupun anggapan orang padanya adalah gila.

Sampai pada suatu hari di tahun ke dua puluh dua kematian istrinya Dashrath untuk pertama kalinya membuka mulut untuk bicara " Terima kasih sang wahai Sang Taqdir, engkau membawaku di titik kehilangan sehingga aku mengerti arti sebuah kehadiran, kasih sayang dan kesetiaan, walaupun aku terlambat untuk membahagiakanmu istri dan anakku, tapi kalian boleh tersenyum bangga pada suami dan bapakmu yang orang orang sudah anggap gila, tengoklah ke hutan belantara disana istriku, aku telah membuktikan ucapanku akan memindahkan hutan untukmu, kuhabiskan waktuku untuk membuka jalan baru, agar bisa digunakan akses yg menghubungkan desa ke kota, agar orang lain bisa mendapatkan layanan medis dikota dan tidak mengalami nasib seperti diriku dan dirimu" seluruh warga terbelalak kaget, tak percaya dan terharu.