Endang Kusumawati

Guru BK di SMA N 1 Ampibabo, kab Parigi Moutong. Motto: Menulis, menulis dan menulis, karena aku bukan orang hebat dan bukan orang terkenal....

Selengkapnya
Navigasi Web
Senangnya Menjadi Guru

Senangnya Menjadi Guru

SENANGNYA MENJADI GURU

Hari itu sudah hari ke tiga, kantor Polres Parigi Moutong masih terlihat penuh sesak dengan para honorer dari seluruh dinas instansi yang telah dinyatakan lulus sebagai CPNS untuk mengambil SKCK sebagai persyaratan dalam pemberkasan selanjutnya. Aku salah satu orang yang berada di barisan antrian paling belakang saat itu, dan ketika pintu ruangan terbuka untuk memanggil antrian selanjutnya, dari arah pintu yang baru dibuka terlihat langkah sosok yang berseragam polisi lengkap mendekatiku, "Assalamualaikum bu Endang, saya Karama murid ibu" sambil mengulurkan tangannya seraya mencium tanganku. "Mari bu ikut saya keruangan" tanpa pikir panjang aku mengikuti langkahnya ke ruangan tempat data SKCK diproses. Begitu pintu ditutup kudengar suara gaduh nyaris ribut terjadi diluar ruangan "tidak adil ini sungguh tidak adil" teriak salah satu seorang antrian. "iya saya sudah tiga hari datang ke sini selalu mendapat nomor antrian belakangan dan sampai hari ini juga belum di panggil" mengapa yang baru datang sudah dilayani duluan?". Aku melihat Karama spontan membuka pintu dan dengan lantang bertanya kepada barisan antrian diluar "bapak ibu saya bertanya, salahkah seorang murid ingin membalas jasa gurunya? yang menjadikan saya berdiri disini adalah peranan beliau, guru saya yang sudah sepuh itu" diluar nampak diam dan sepi. "Kalau memang tindakan saya ini salah biarlah saya membiarkan guru saya kembali dibarisan belakang bersama bapak ibu kembali" tak ada satupun yang bersuara, dan akhirnya pintu tertutup kembali. Hanya sekitar lima menit dataku di proses begitu selesai kusodorkan uang administrasinya, Karama menerima amplopku dan mengambil tanganku sambil mengembalikan lagi amplop itu padaku"Ibu ilmu yang telah ibu berikan padaku tak sebanding dengan nilainya dengan isi amplop ini, terima kasih ibu sudah mengantarku sampai dititik ini, ini pengantarnya ibu bawa keruangan sebelah untuk dicetak SKCKnya, keluar ruangan Karama polisi muda yang telah menjadi muridku 5 tahun yang lalu aku merasa diperlakukan bak seorang Ratu oleh muridku.

Sesampai diruang sebelah ditempat dimana SKCK di cetak, lagi lagi aku dikejutkan oleh perlakuan petugas yang ada disitu " selamat siang bu Endang, saya Cornelius murid ibu, ada yang bisa saya bantu bu?" tanya Cornelius sambil menjabat dan mencium tanganku. " iya ini mau mencetak SKCK" jawabku. "siap bu". Dalam beberapa menit SKCK sudah jadi beserta fotocopy dan legalisirnya, aku terima beres, seperti halnya Karama Cornelius juga menolak jasa cetak dan fotocopyannya.

Keesok harinya pengurusan aku lanjutkan ke RSUD guna mengambil surat keterangan sehat dan terbebas dari Narkoba.

Antrian di rumah sakit umum tak kalah saat dengan antrian di Polres kemarin. Dari pelayanan loket, pengambilan darah, sambung ke laboratorium sampai kelantai atas untuk mengambil hasil akhir dari rangkaian pemeriksaan tersebut.

Dan yang aku alami di RSUD tak ubahnya saat aku berada di POLRES, betapa tidak hanya di loket aku antri sebagaimana mestinya, namun saat pengambilan darah, kelaboratorium untuk periksa Urine , sampai proses akhir di ruang Admin lantai dua, semua petugasnya adalah murid murid saya, "hari yang indah" gumamku dalam hati, urusan yang butuh proses sampai dua hari, hanya sebab aku adalah seorang guru semua bisa terselesaikan setengah hari saja.

Sesampai dirumah aku hanya bisa merenung, jika boleh memilih maka aku ingin seumur hidupku menjadi seorang guru, aku tak perduli dengan status sebagai guru honorer atau guru PNS bagiku itu tak penting, namun yang sangat bernilai adalah predikatku sebagai "GURU" betapa dari pengalaman pelayanan didua tempat POLRES dan RSUD aku merasakan betapa Guru telah dilayani bak sebagai seorang "RATU". Aku sampai lupa akan statusku sebelumnya sebagai "guru honor" selama duapuluh lima tahun, dan diusia senjaku Allah memberikan bonus padaku dengan SK CPNS, dan melalui proses pemberkasan Allah telah menunjukkan hasil yang ku tanam selama ini, yaitu nilai nilai kehidupan yang tak dapat dihitung, tentang Budi, moral, akhlaq, dan estetika yang kutanamkan pada siswa siswi, dan hasilnya telah ku nikmati, kini dan nanti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Guru, profesi mulia. Salam literasi.

02 Jul
Balas

Mantap bu..salam guru hebat

02 Jul
Balas



search

New Post