Endang Rukiyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Yogyes

Bunda umi, mbak endang maaf aku duluan pulang ya, pesawatku jam 12.00 wib. Sapa pak langgeng pagi itu,dengan logatnya yang lucu. Rupanya dia takut ketinggalan pesawat. Terpaksa ijin tidak mengikuti penutupan bimtek literasi, takut macet karna lebaran sudah di depan mata. "Ya hati hati selamat kembali ke daerah pedalaman." Canda kami sambil tos pjok.

Terlihat wajah wajah berjuta makna dalam suasana kelas pagi itu. Pikiran sampai rumah, bandara, jalan macet tidak menyatu dengan raga. Terdengar oleh kami kata kata bijak penuh motivasi penyiram nutrisi di jiwa kami. Tersadar dari mimpi kami kembali berkonsentrasi. Pak Munir membuka kegiatan dengan santun. Arahan, penguatan disampaikan pak Sigit. Pak mujahir berbagi pegalaman sebagai penulis dengan begitu dasyatnya , decak dan tepuk tangan selalu mengiringi ceritanya.

Akhirnya tepat pukul 10.00 WIB acara Bimtek Literasipun ditutup. Segera kami berhamburan mempersiapkan segala sesuatu untuk perjalanan pulang.

Saya dan bunda Umi duduk di dalam pesawat citilink tepat pukul 14.00. Disebelah kami duduk nenek cantik kurang lebih 60an th usianya. Tanpa kami minta nenek ini nerosos bertanya, bercerita tanpa bisa kami hentikan. Dengan wajah yang lelah bunda Umi menanggapiya dengan ogah ogahan. Dalam hati, hebat benar nenek ini diusia senjanya masih begitu enegik. Ternyata dia seorang pembisnis toko bangunan yang sukses di Yogya. Sendiri memenuhi undangan koleganya di Jakarta yang sedang punya hajat. Berkali kali dia bilang relasi mbak...relasi. Kami hanya nganguk nganguk kaya orang begok. Melintas disamping kami seorang pramugari. Nenek menyapanya dan meminta untuk bisa duduk di kursi depan dekat toilet. Karna obat dari dokter beliau harus bolak balik ke kamar kecil. Beliaupun diijinkan pindah, lega rasanya akhirnya kami dapat tidur dengan tenang.

Tak terasa hampir sejam kami berada dalam pesawat, kudengar awak pesawat menginfokan pesawat akan segera mendarat di bandara Adisucipta. Lega rasanya, separo nyawa yang hilang telah kembali. Pesawat berhenti sempurna. Kamipun begegas turun. Kulihat sekeliling, kutemukan nenek tadi masih duduk di kursi terdepan. Kuberlalu didepanya, mata renta itu menatapku. Kulambaikan tangan, kulemparkan senyum ini. Tangan keriputnya melambai, tersungging senyum dibibirnya. Selamat berpisah nek, semoga sehat dan panjang umur. Terselip doa untuk nenek.

Ah.. lega akhirnya kuhirup lagi udara yogja. I Love you yogja. Yogyes memang istimewa😃😃.

Walau dah telat tetap ku kirimkan😊😊

SALAM LITERASI

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yoga lovers ya bu. hehehe

22 Jun
Balas

Iya pak. Salam kenal

27 Jun

Mantap...

22 Jun
Balas

Bunda umul salam kenal ya

27 Jun



search

New Post