Endang Rusiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kisah Tiga Sekawan versus Raja Ular

Kisah Tiga Sekawan versus Raja Ular

Sebut saja tiga sekawan ini diantaranya, Ucok Baba, Apang, dan “Si Bohay” sebutan dari Dede, mereka saat ini duduk di kelas empat sekolah dasar. Kebetulan tiga sekawan ini rumahnya cukup berdekatan, sehingga hampir semua kegiatan dikerjakan bersama, seperti mengerjakan PR tugas dari bapak ibu gurunya, maupun kegiatan bermain bersama selepas sekolah.

Selesai sholat maghrib, mereka biasanya berkumpul di halaman Mushola tempat mereka mengaji bersama pa Ustad yang memimpin pengajian rutin khusus bagi anak-anak yang rumahnya di sekitaran Mushola.

Mereka bertiga ini biasanya paling awal datang dibanding dengan teman lainnya, jarak rumah mereka sekitar 50 meteran dengan Mushola.

Seperti biasanya mereka berangkat bertiga menggunakan sepeda masing-masing. Maklum saja jalan dari rumah ke mushola itu terdapat kakan-kirinya hamparan sawah dan tidak ada lampu penerangan jalan, di ujung jalan ada sebuah kebun yang penuh dengan semak belukar yang tidak urus oleh pemiliknya, yang langsung bersebelahan dengan mushola tempat mereka belajar menuntut ilmu agama.

Konon menurut cerita, di kebun itu pernah ada kejadian yang cukup tragis. Seorang penggembala kerbau meninggal mendadak tanpa sepengetahuan orang sekampung. Dengan sekujur tubuh menghitam legam, biji mata melotot hampir keluar, kulit mengerut dipenuhi bercak darah yang keluar dari pori-pori, serta mulut meganga mengeluarkan banyak busa bercampur darah segar. Sampai saat ini belum ada yang tahu penyebab kejadiannya.

Malam minggu ini kebetulan jadwal ngaji agak molor sedikit waktunya karena kebetulan pak Ustadnya pergi ke acara kondangan bersama keluarga, di kampung tetangga sebelah.

Dari kejauhan tampak kedua teman perempuannya mengayuh sepeda, masing-masing menggendong tas sekolah yang mereka bawa untuk keperluan mengaji sekaligus sholat Isya berjamaah selepas mengaji.

Tak lama kemudian sampailah kedua temannya itu di hadapan mereka bertiga. Sambil menyandarkan sepedanya di parkiran mushola.

Diantara mereka berdua berucap “tumben belum masuk ?”, tanya Intan pada tiga temanya laki-lakinya itu yang sudah dari tadi berada di mushola. “pa Ustadnya pergi kondangan dulu”, kata Apang, yang sejak dari tadi selalu ngemut ujung sarungnya. “iya betul tuh kata Apang”, sahut Ucok baba, menimpali pernyataan Apang. Sementara itu, Dede hanya melirik sedikit saja sama Intan tanpa memberi komentar apapun. Dede, memang sikapnya acuh tak acuh pada teman perempuan, terutama pada Intan. Sejak awal datang kerjaannya hanya mengupil lubang hidung yang tampak besar ke bawah saat rebahan di lantai.

“ohhh…gitu yah”, kata Intan sambil menyibakan jilbab yang menutupi matanya.

Di belakang Intan, teman satunya yang bernama Rodiah, sejak dari, tidak segera beranjak dari parkiran mushola, berdiri terpaku seorang diri seperti melihat sesuatu yang amat menakutkan dirinya.

Sehingga menimbulkan rasa penasaran Intan sebagai teman karibnya. “hei Rodiah, kenapa kamu diem aja di situ?”, kata Intan sambil membetulkan kain kerudungnya yang jatuh ke tanah.

Rodiah hanya diam saja, tak bergeming sedikitpun. Tak lama kemudian keluar ucapan dari bibirnya yang kelu.

“an..an..an…anu, Rod, ad…ad…ada ular hitam di samping kaki kananku. Kata Rodiah, sambil berdiri kaku. Dia tidak bergeser se-senti pun.

“Tenang Rodiah !”. Teriak Dede dan Apang serempak, mereka bertiga turun dari teras mushola, Rodiah, terkesima melihat aksi tiga orang sahabatnya. Dede, Ucok Baba dan Dede bertiga berjalan beriringan mengendap-ngendap, sementara Apang mencari sesuatu untuk dijadikan senjata melawan ular tersebut. “kita cari sampai dapat ular itu Cok!”. Kata Dede. “Siap, siapa takut…”. “Aku sudah dapat kayu nih”. Sambil menyodorkan sebatang kayu, pada Dede.

Keadaan di tempat itu cukup gelap, di mushola hanya satu lampu yang menyala itu pu di bagian dalamnya saja. Mereka berjalan berjingkat-jingkat menghampiri Rodiah, yang sejak tadi tidak bergeming sedikitpun.

Sesekali mereka jongkok, lalu berdiri, dan berjalan pelan sekali, dengan sebatang kayu di tangannya masing-masing, yang siap dipukulkan jika ada sesuatu yang berbahaya muncul, Sesekali melihat kebawah, takut-takut si raja ular itu terinjak…

Tiba-tiba suara mendesis cukup keras terdengar di sampingnya Dede dan Ucok Baba. Seketika itu mereka terperanjat saking kagetnya, sontak saja Ucok Baba dan Dede lari ke semak-semak sambil meloncat setinggi-tingginya dua anak ini, lari pontang – panting, benda yang dihadapanya diterjangnya, tidak peduli benda apappun, yang penting lari sekencang-kencang. Sementara, itu Apang tergeletak di parkiran sambil meringis keaskitan memegangi bagian kepalanya yang terkena potongan kayu miliknya sendiri. Samping kanan kirinya, sepeda yang terparkir hampir semuanya roboh. Hanya Rodiah tetap tinggal, tertawa kecil sambil memegang sepeda miliknya supaya tidak ikut roboh.

Padahal suara yang mendesis itu, berasal dari ban sepeda milik Rodiah yang kempes. Sssssttttttt………seperti itulah bunyi kempes sepedanya yang terparkir di halaman mushola. T A M A T

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hehehe. Lucu ya si tiga sekawan...cerita yang menghibur dan menginspirasi Pak....kereeeen, salam kenal

04 Nov
Balas

he,he,he, terimakasih bu Marlupi, sama-sama salam kenal juga. saya masih hijau (jauh dari pengalaman), jauh dari kata keren. he,he,he.

04 Nov

Salam literasi,salam literasi mantap pak Endang

04 Nov
Balas

Hehe, biasa banget pak Wasto Pujawiatna, maklum baru nyoba-nyoba

05 Nov



search

New Post