Endang Siwi Ekoati

Saya adalah seorang guru yang ingin terus belajar hingga maut menjemput. Belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula mengajar.Terlebih ketika m...

Selengkapnya
Navigasi Web

3 M

Speedometer menunjukkan angka antara 40-50. Itu artinya kecepatan mobil sedang-sedang saja. Pagi itu, kami memang ingin menikmati kebersamaan dengan anak-anak untuk mencari sarapan pagi “Lentog Tanjung”, lontong sayur tahu, khas Kudus.

Seperti biasa, kami selalu bercanda di dalam mobil. Anak-anak menyanyikan lagu-lagu kesukaan mereka sambil tertawa. Bercanda, bernyanyi bersama, menjadi momen yang menyenangkan sepanjang perjalanan.Tiba-tiba, ada benda yang melayang di depan mobil. Spontan, mata kami pun tertuju pada benda yang melayang tadi. “Ngawur”, itu kata-kata yang serempak terucap dari mulut kami. Botol minuman dan beberapa plastik rupanya dibuang dengan sengaja dari mobil yang melaju di depan kami. Marah? Tentu saja marah. Jalanan yang sudah bersih, harus kotor kembali. Keindahan dan kenyamanan kota ternodai akibat ulah si penumpang mobil yang tidak tahu aturan.

Tanpa dikomando, kami pun berdiskusi. Mengapa masih ada yang tega membuang sampah sembarangan. Padahal, sampah-sampah itu bisa disimpan sementara di dalam mobil, setelah berhenti baru dibuang ke tempat sampah. Atau, mobil berhenti sejenak di dekat tempat sampah yang dilewati, lalu buang sampah-sampah di tempat sampah. Tidak sulit bukan?

Budaya membuang sampah sembarangan masih sering kita temui di berbagai tempat. Jika kita mau untuk melihat sejenak; sungai, tanah kosong, dan parit, masih menjadi tempat faforit untuk membuang sampah. Mengapa sampah menjadi masalah yang sulit terpecahkan di negini ini?

Di beberapa sekolah, sudah digalakkan budaya pengurangan sampah plastik dan cara pengelolaan sampah. Pemerintah, melalui kantor Lingkungan Hidup sudah menyosialisasikan bahaya sampah plastik dan cara menanggulanginya. Koran, majalah pun sering mengulas tentang bahaya plastik dan cara mengatasinya. Pernah pula dilakukan upaya membayar kantong plastik setiap belanja di minimarket. Maksudnya adalah untuk mengurangi sampah plastik dengan cara pembeli membawa tas dari rumah sebagai tempat barang belanjaan. Namun, usaha itu tidak berhasil. Lalu, bagaimana cara yang ampuh untuk mengurangi sampah dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya?

Semua berpulang pada manusia. Sampah akan selalu ada. Bagaimana untuk mengatasinya? Kesadaran manusialah yang menjadi solusinya. Kesadaran bahwa sampah adalah sampah. Maka, kurangilah. Bawa kantong sendiri ketika kita berbelanja. Upayakan meminimalkan penggunaan sampah plastik. Buanglah sampah pada tempatnya. Pilah sampah: organik dan anorganik. Buatlah pupuk dari ampah organik. Sampah anorganik, bisa ditanggunalangi dengan 3 R (reduce, reuse, recyle). Kurangi sampah plastik, gunakan kembali sampah plastik menjadi barang-barang kerajinan, atau daur ulang (memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan). Jika cara itu konsisten dilakukan, maka masalah sampah akan teratasi. Lalu, siapa yang harus melakukan? Tak perlu menunggu orang lain yang mengawali. Mari kita lakukan 3 M. (1) Mulai dari diri sendiri, anak-anak, suami, tetangga, dan orang-orang terdekat lainnya. (2) Mulai dari hal-hal yang kecil: membuang sampah pada tempatnya; mengurangi penggunaan sampah plastik; mengolah sampah menjadi barang yang berguna; (3) Mulai sekarang juga, jangan tunda dan tidak perlu menunggu orang lain untuk mengawali. Ayo lakukan 3 M, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal sederhana, mulai sekarang juga.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

23 Jul
Balas

Pak, itu font kok ada yg ukurannya mjd besar padahal saat posting, font sama..

23 Jul

Keren

25 Jul
Balas

Trm ksh... Hanya sekadar menuliskan yang ada di pikiran..

25 Jul



search

New Post