Endang Siwi Ekoati

Saya adalah seorang guru yang ingin terus belajar hingga maut menjemput. Belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Begitu pula mengajar.Terlebih ketika m...

Selengkapnya
Navigasi Web

NIKMAT MANA LAGI YANG KAU DUSTAKAN?

Surat Ar Rahman ayat 13 itu menggelitik nurani saya. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?” (ar-Rahman: 13). Betapa kita, sebagai makhluk-Nya, terkadang terlalu sombong untuk sekadar mengucapkan ‘terima kasih’ dan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.

Rasa kurang dan selalu kurang sering membuat lupa betapa setiap hari kita sudah diberi nikmat yang tak terbatas. Nikmat sehat adalah salah satunya. Pernahkan kita berpikir bahwa ketika badan kita sakit dan harus mengikuti prosedur pemeriksaan panjang, bukan hanya uang dan tenaga yang banyak terbuang, pikiran dan energi kita pun ikut terkuras. Mengapa saat kita sehat, kita tidak bersyukur?

Hari ini saya belajar lagi akan nikmat Allah yang luar biasa. Tak pernah Ia biarkan saya kelaparan setelah sedikit rizki saya bagikan kepada yang membutuhkan. Bahkan tak perlu berjam-jam Allah ganti sedikit yang saya berikan itu dengan berlimpah nikmat lainya, bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali. Setiap saya ingat kepada saudara yang membutuhkan, saya dapatkan pengganti dari yang saya bagikan dengan berlipat-lipat yang tak terhingga.

Sungguh, Allah SWT tidak pernah tidur. Sungguh, kehadiranNya selalu ada sebelum saya minta. Makanan sederhana, dapat saya nikmati dengan baik karena lidah dan mulut saya sehat-sehat saja. Tidur saya nyenyak dan bangun dengan segar karena Allah memberikan kenikmatan tidur yang berkualitas. Masih kurangkah nikmat yang kita dapatkan setiap hari?

Jika kita sudah berpakaian dengan layak, makan dengan makanan yang layak, tinggal di rumah yang layak, masihkah kita tidak bersyukur. Apalagi yang kurang sementara setiap bulan sudah Allah sediakan rizki yang halal untuk seluruh penghuni rumah kita? Masih kurangkah kita akan kemudahan berangkat dan pulang kerja dibandingkan dengan mereka yang terpaksa berjalan kaki untuk mengais rizki?

Saya tidak ingin menghakimi karena saya hanyalah manusia biasa yang penuh banyak kekurangan. Namun, saya tidak ingin menutup mata bahwa kenikmatan demi kenikmatan yang saya terima sungguh anugerah yang luar biasa. Ampunkan saya jika saya masih kurang bersyukur.

Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akhbar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga kita termasuk golongan hamba yang senantiasa bersyukur pada-Nya. Salam sehat dan sukses selalu, bunda. Barakallah.

27 Sep
Balas

Aamiin. Semoga Ibu. . Salam sehat dan sukses jg ut Bunda. .

28 Sep

Benar bu, sejatinya Allah tak pernah ingkar janji

28 Sep
Balas

Iya Bu.. Itulah yg saya rasakan

28 Sep

Jazakumullah khoiron katsiro..atas tulisan yang mengingatkan ini....

28 Sep
Balas



search

New Post