Memulai kesibukan d rumah memang menyenangkan, apalagi ditemani kucing kesayangan yang cerdik. Maksudnya kecerdikan kucingku terlihat saat akan buang air kecil dan besar, si unyil dan si mumuy nama kucingku akan mencari toilet yang terbuka. Karena disitulah tempat yang nyaman baginya untuk melampiaskan hajatnya.

Kemarin sore kuawali kegiatan siangku, sepulang kerja dengan istirahat sebentar karena ngantuk dan capek sekali rasanya. Kemudian aktifitas rutin kujalani. Yah....membersihkan rumah, mencuci baju, menjemurnya, memberi makan hewan peliharaan, dan setelah itu bersantai lihat TV sambil rehat sejenak. Dilanjutkan dengan mandi lalu sholat ashar. Ini rutinitas yang harus kulakukan untuk keluargaku tercinta. Tidak ada yang membahagiakan selain aktifitas ini bagiku. Menyetrika juga aku suka lho, gak tahu kenapa aku gemar sekali kegiatan itu. Seakan akan ada kepuasan tersendiri jika baju- baju dah tertata rapi di lemari. Senyum kebahagiaan menyebar jika rumahku rapi dan indah.

Disaat ku masuk dan membersihkan kamar putriku semata wayang, mataku tertuju pada sobekan kertas diary yang ada di lantai. Kulihat dan kubaca kata demi kata..untaian kata yang tersusun begitu indah dan membuat aku termenung..

Bagaimana tidak...putriku yang manja dan cuek bisa menulis ungkapan hatinya dengan penuh makna...begini isinya "Aku suka pelajaran matematika karena kelak bisa mengantarkan aku menjadi dokter, karena itu cita-citaku. Dulu aku gak suka pelajaran matematika tapi sekarang aku menyukainya. Dan agama karena pelajaran itu kelak yang mengantarkan aku ke syurga dan kelak bisa bertemu dengan Aba. Aku sayang sama Aba, kelak pasti akan berkumpul kembali bersama keluargaku yang dulu."

Sejenak aku merasakan isi hati putriku, tak terasa air mata menetes di pipi. Aku bahagia akan cita-citanya yang mulia tapi merasa iba dan terharu akan kekangenan dirinya pada almarhum ayahnya. Putriku...dirimu bagai bidadari yang bersemayam di hatiku. Tak kusangka walaupun sudah bertahun-tahun terpisah tapi ingatan tajamnya masih menyisakan kangen untuk Abanya.

Ya Allah kabulkanlah apa yang menjadi cita-cita bidadari kecilku, serta jadikanlah dia seorang putri yang sholehah, Aamiin Ya Robbal Alamin. Dan jika kelak dewasa muliakanlah hidupnya agar menjadi seorang putri yang dermawan dan suka menolong seperti almarhum ayahnya dulu.

Mungkin sebagian pembaca juga memiliki putra dan putri bagaikan bidadari dan bidadara juga, yang kumaksud disini adalah ketulusan dan kepolosan hatinya tanpa ada pengaruh dari siapa-siapa. Ini yang membuat penulis ingin menuturkan dalam tulisan karena masa-masa ini tidak akan pernah terulang lagi sampai kelak dia menjadi orang yang benar-benar mengerti akan kehidupan.

Kehidupan yang tidak bisa diramalkan dan tidak bisa diulang apa yang telah terjadi. Jadi apa yang menjadi sesuatu yang menakjubkan menurut penulis adalah ketika ada momen atau kenangan yang manis dan patut untuk diabadikan, walau hanya sebatas tulisan dalam diary. Suatu ketika nanti akan kutunjukkan padamu wahai My Little Angel keabadian hati adalah jika kita selalu berada dalam lindungan Tuhan, Aamiin.