Endang Wahyu Widiasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pembelajaran yang Menyenangkan Melalui Discovery Learning

Pembelajaran yang Menyenangkan Melalui Discovery Learning

Dalam kurikulum 2013 menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran utama (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Disamping model pembelajaran di atas dapat juga dikembangkan model pembelajaran Production Based Education (PBE) sesuai dengan karakteristik pendidikan menengah kejuruan.

Tentunya model pembelajaran disesuaikan juga dengan materi yang akan diberikan. Untuk itu guru harus benar-benar bisa menganalisis, model pembelajaran mana yang sesuai dengan materi yang diajarkan, agar proses pembelajaran berjalan dengan aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Apalagi IPS yang selama ini dikenal dengan pembelajaran yang membosankan, akan tetapi dengan keterampilan mengajar guru, pelajaran yang membosankan bisa diubah menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

Walaupun sekolah kami belum menggunakan kurikulum 2013, akan tetapi dalam proses pembelajaran diusahakan menggunakan pendekatan saintifik, dan metode yang menarik agar peserta didik tidak merasa jenuh dalam belajar, sehingga mereka betah berada di sekolah. Model pembejaran yang menarik akan membuat peserta didik merasa nyaman di sekolah, sehingga bisa mengurangi tingkat ketidak hadiran.

Dalam pokok bahasan Benua dan Samudra, waktu itu saya mengambil pokok materi dikhususkan tentang benua, pernah saya menggunakan model pembelajaran discovery learning. Hosnan (2014: 282) mengatakan bahwa discovery learning, adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, siswa juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa model discovery learning adalah cara belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga siswa dapat menemukan sendiri, dan membangun pemahaman konsep materi dan hasil yang diperoleh lebih tahan lama.

Sebelum pembelajaran dimulai guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai, yaitu setelah kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat

1. Menganalisis karakteristik dari masing-masing benua

2. Memberikan contoh negara negara yang berada di benua tersebut.

Dalam materi Benua siswa di bagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan nama benua yaitu

1. kelompok satu Benua Asia

2. kelompok dua Benua Amerika

3. kelompok 3 Benua Afrika

4. kelompok 4 Benua Australia

5. kelompok 5 Benua Eropa

Pembagian kelompok berdasarkan gambar yang dibagikan kepada setiap siswa, setiap siswa mengambil satu gambar. Siswa yang mendapatkan gambar Benua yang sama berkelompok menjadi satu kelompok, gambar ini juga sebagai media pembelajaran untuk diamati oleh siswa.

Setelah dibagi kelompok siswa diberi kartu permasalahan yang terdiri dari karakteristik masing-masing Benua, dan negara-negara mana saja yang berada di Benua tersebut. Guru juga memberikan Lembar kerja kepada setiap kelopok untuk dikerjakan bersama-sama, dalam lembar kerja ini diceritakan karakteristik benua akan tetapi tidak secara detil, ini dimaksudkan untuk menambah penasaran siswa terhadap materi yang akan diberikan.

Kemudian guru memfasilitasi siswa berupa alat peraga peta benua yang telah dibagikan ketika pembagian kelompok, dan juga gambar Peta Dunia seukuran karton dibagikan satu kelompok satu peta dunia sesuai nama kelompok masing masing, print out power point sebagai bahan ajar, buku IPS kelas 9 dan juga gambar-gambar bendera setiap negara, dan kertas berwarna untuk dibuat bendera setiap negara, lem dan gunting lalu sapu lidi.

Kegiatan kelompokpun dimulai, siswa berdiskusi menyelasaikan permasalahan yang diberikan, mengerjakan LK, dan berdiskusi bendera negara mana yang akan di buat oleh setiap individu, waktu itu setiap siswa diberi tugas membuat bendera 2 negara.

Wah ramenya ketika membuat bendera negara-negara, ada yang berebut gunting ada yang berebut lem dan kertas warna, tapi mereka diarahkan agar mereka juga saling menghargai, supaya tugas yang dikerjakan beres tepat pada waktunya. Semua siswa bekerja tidak ada yang diam saja, semua berlomba-lomba mengerjakan tugas agar selesai tepat waktu.

Kelompok yang selesai terlebih dahulu mereka bersorak bahagia dengan mengangkat bendera dan mengatakan "hore.... kita juara", yang paling selesai duluan diberi hadiah sebungkus biskuit untuk dimakan pada waktu istirahat.

Setelah satu kelompok selesai kemudian kelompok yang lainpun selesai mengerjakan secara beruntun, tampak anak-anakku bahagia dengan bendera yang ada ditangannya, wah menyenangkan sekali kegiatan pembelajaran hari itu, tapi keberhasilan pembelajaran bukan hanya terletak pada menyenengkan saja, akan tetapi proses dan hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Ketika ku periksa satu persatu ternyata anak-anakku aktif sekali, dibelakang bendera itu dituliskan nama negara di Benua mana berada dan juga karakteriktis dari benua tersebut, dan penjelasan tentang negara dari bendera yang dibuat, padahal yang ditugaskan hanya dituliskan dalam Lembar Kerja saja, dan yang diminta hanya karakteristik dari benua saja, tetapi mereka berinisiatif menuliskannya juga di bendera masing masing. Ketika ditanya "kenapa ditulis di bendera kan ibu tidak meninta?". anakku menjawab “supaya mudah dihapal..”, wah hebat kataku, anak anak ibu kreatif sekali.

Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, setelah selesai mereka kibarkan bendera hasil buatannya, dengan berkata "Indonesia paling hebat....".

Dalam kegiatan belajar kali ini siswa membangun sendiri pemahaman tentang karakteristik benua, negara-negara yang ada di benua tersebut dan mereka mengetahaui apa bendera masing-masing negara, dan penjelasan tentang negara tersebut. Belajar dengan melakukan kegiatan akan lebih lama tertaman dalam ingatan.

Itulah salah satu model pembejaran yang pernah diterapkan dalam mengajar, meskipun hanya meraba-raba saja, dan menerapkan model pembelajaran dari membaca buku dan buka-buka internet, karena saya juga tidak pernah mengikuti bintek kurtilas karena sekolah kami masih menggunakan KTSP, akan tetapi tidak ada salahnya belajar menerapkan model model pembejaran seperti dalam kurtilas.

Semoga apa yang dilakukan walupun tak sempurna dan banyak kekurangannya berguna bagi kemajuan dunia pendidikan amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu..

22 Feb
Balas



search

New Post