Endartiningtyas Sulistiyo

Ibu tiga anak ini mengajar mapel bahasa Indonesia di SMP 6 Rembang . Tugas pertamanya di SMP 7 Blora . Sejak 2008 mutasi ke Rembang . Punya minat dalam t...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tujuh Kerikil

Pukul 02.00 dini hari waktu Mina jamaah bergerak menuju jamarat. Dingin yang menggigit dan

temaram rembulan menjadi saksi langkah kaki ratusan tamu Allah itu. Di bawah bimbingan Kiai Nakrawi,

kiai muda yang energik, jamaah berjalan dengan tertib dalam barisan yang teratur rapi. Kaum laki-laki

menempatkan diri di tepi kanan dan kiri, mengapit barisan kaum perempuan yang membentuk barisan

memanjang di bagian tengah.

Kerikil-kerikil mulai dilemparkan. Bismillahi Allahuakbar. Berulang-ulang kalimat itu diteriakkan

dengan semangat. Seolah-olah setiap mata mampu melihat wujud setan yang harus dihalau dengan

sekuat tenaga.

Di tengah-tengah teriakan itu, Kiai Nakrawi menggamit lengan seorang laki-laki paruh baya.

"Silakan Bapak mengulang lemparan. Melemparnya satu-satu ya, Pak," kata Pak Kiai kepada laki-laki

yang melempar tujuh kerikil sekaligus dalam sekali lemparan itu. Ah, ke manakah dia waktu manasik?

Puri, 28 Juni 2020 pukul 20.28

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siiip. Rindu Mekah ya bunda

29 Jun
Balas

Nggih, Bun. Terima kasih telah berkenan singgah. Salam kenal, Bun.

29 Jun

Bagus cerianya bun...tapi bukan pentigraf ini bun, Pentigraf hanya terdiri dari 3 paragraf

28 Jun
Balas

Ngga tahu hasil ketikannya kok jadi berloncatan gitu, ya. Itu sebenarnya tiga paragraf, Bun. Paragraf kedua dimulai dari kerikil- kerikil. Paragraf tiga dimulai dari di tengah-tengah teriakan.

28 Jun

Ngga tahu hasil ketikannya kok jadi berloncatan gitu, ya. Itu sebenarnya tiga paragraf, Bun. Paragraf kedua dimulai dari kerikil- kerikil. Paragraf tiga dimulai dari di tengah-tengah teriakan.

28 Jun

Mungkin karena gurusiana kemarin eror bun

29 Jun

Bagus cerianya bun...tapi bukan pentigraf ini bun, Pentigraf hanya terdiri dari 3 paragraf

28 Jun
Balas



search

New Post