Eneng rahmayanti

Guru IPA di SMPN 1 Jatinangor, memiliki hobi menulis. Buku karya perdana bejudul "Seribu Tanya, Sejuta Jalan", menjadi salah satu penulis pada antologi fabel ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANTARA MASALAH, SARAN DAN KRITIK

ANTARA MASALAH, SARAN DAN KRITIK

Masalah.

“Siapa orang yang tak pernah bersinggungan dengan satu kata ini?”

“Mungkinkah kita hidup tanpa ada masalah?”

Sedangkan Allah SWT menciptakan manusia dengan segala kemungkinan masalah yang akan ditimbulkan.

Masalah untuk seseorang, belum tentu menjadi masalah bagi orang lain. Pola fikir dan cara pandang seseorang terhadap sesuatu menjadikan setiap orang memiliki sikap yang berbeda terhadap sesuatu itu.

Masalah yang sama mungkin akan disikapi berbeda jika dihadapkan pada orang yang berbeda. Bahkan masalah yang sama sangat mungkin disikapi berbeda saat dihadapkan pada orang yang sama namun di waktu dan kondisi yang berbeda. Jadi besar kecil dan pelik sederhananya masalah bukan hanya ditentukan oleh masalah itu. Tetapi siapa orang yang menghadapinya, kapan dan dalam kondisi apa masalah ini dihadapi.

“Mengapa begitu?”

“Seharusnya kan begini”

Kedua ungkapan itu sering kali terlontar saat seseorang menanggapi masalah yang sedang dihadapi oleh orang lain. Ringan, seringan kapas tertiup angin.

Masalah memang ringan, sangat ringan, selama masalah itu adalah masalah orang lain. Benar saat seseorang mengungkapkan bahwa seringan-ringannya masalah adalah masalah orang lain.

Perlu kebijaksanaan dalam menghadapi suatu masalah. Berkata bijak bukan hal yang mudah, tapi jauh lebih mudah dibandingkan dengan tuntutan untuk berlaku bijak.

Saat kita melihat kesalahan orang lain, kadang kita lupa mungkin kita pernah melakukan hal yang sama atau jauh lebih buruk dari itu. Seribu satu kata pembelaan bisa kita ungkap, tak ada yang menapik, kecuali hati kita sendiri.

Bagaimana dengan kritik dan saran yang terlontar dengan aneka macam rasa. Pahit, manis, asam, asin, gurih, atau bahkan pedas.

“Menjadi komentatormah gampang.”

Sadar atau tidak sadar, diakui atau tidak, Itu yang sering kita dengar, dan sering juga kita ungkapkan.

“Tapi apakah benar menjadi komentator itu mudah?”

Semudah apapun, kritik dan saran yang terlontar adalah hasil dari sebuah pemikiran. Selain itu, untuk dapat memberikan saran dan atau kritik, tentu saja harus melalui proses pengamatan. Dan kesemuanya membutuhkan waktu.

Jadi bersyukurlah jika kita mendapatkan saran dan atau kritik, apapun rasanya itu. Karena itu berarti ada seseorang yang dengan sukarela meluangkan sepersekian waktu hidupnya untuk memerhatikan kita, dan mengikhlaskan sebagian energinya untuk digunakan berfikir tentang kita. Bukankan itu sesuatu yang luar biasa.

Pernah saya bertanya “mengapa untuk menerbitkan sebuah jurnal, kita harus membayar begitu mahal?”

Ternyata jawabannya karena kita butuh reviewer untuk mereview isi jurnal yang akan kita terbitkan.

Para pemberi kritik dan saran dalam kehidupan kita adalah reviewer yang telah Allah siapkan. Bagaimana bisa kita tidak bersyukur untuk hal ini.

Nikmati hidup dengan segala masalahnya. Lakukan saja hal terbaik yang mampu kita lakukan. Perkuat do'a, dan biarkan Allah yang menentukan hasilnya seperti apa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post