Eneng rahmayanti

Guru IPA di SMPN 1 Jatinangor, memiliki hobi menulis. Buku karya perdana bejudul "Seribu Tanya, Sejuta Jalan", menjadi salah satu penulis pada antologi fabel ka...

Selengkapnya
Navigasi Web

EFEK AMIS DAGING (Tantangan hari ke-20#TantanganGurusiana)

Hari ini tepat dua minggu dari insiden jatuh dari motor. Sakit karena dislokasi di beberapa bagian sendi sudah memudar. Tapi kaki masih bengkak. Sampai hari ini, sandal hotel menjadi sahabat setia. Kemana-mana pakai sandal hotel.

Penasaran, tadi sore kontrol lagi ke Pa Wawan. Ya Pa Wawan, tetangga yang membantu untuk mereposisi sendi agar kembali ke tempatnya. Setelah diperiksa, ternyata sendi pada sambungan ruas ibu jari kaki harus direposisi kembali. Karena aktivitas yang dilakukan, sendi ini agak bergeser lagi dari posisi seharusnya. Dalam kasus ini, kondisi sendi yang direposisi agar kembali pada kondisi normal butuh waktu sekurang-kurangnya 6 bulan.

Dislokasi di ruas ibu jari kaki menyebabkan bagian ibu jari tak dapat bergerak bebas. Tetapi tak menyebabkan bengkak di kaki seperti yang saya alami. Kadang, saking bengkaknya, sandal hotel terasa makin mengecil.

“Kalau bukan karena dislokasi, lantas apa yang menyebabkan bengkaknya kaki hingga mirip kaki gajah ini?”

Ternyata ini karena efek “AMIS DAGING”. Istilah yang digunakan orang sunda, untuk menggambarkan tingkat sensitifitas kulit dan daging/otot yang begitu tinggi. saking sensitifnya, bentol akibat gigitan nyamuk pada orang yang amis daging bisa menjadi borok.

Itu juga yang terjadi dengan kakiku ini. luka di punggung kaki tak kunjung mengering sempurna. Alih-alih mengering, malah tambah bengkak-bengkak di sekitar luka yang menyebabkan rasa pegal dan sakit bila kaki ditapakkan. Lama kelamaan terbentuk nanah. Nyautnya seperti bisul yang mau pecah.

Kondisi amis daging yang kubawa secara genetis menyebabkan terbentuknya abses di sekitar luka. Ini yang menyebabkan kakiku bengkak. Nanahnya kini sedikit demi sedikit keluar, sehingga bengkak kakiku agak berkurang.

Resep dari Pa Wawan, nanti aku harus lebih banyak makan garam supaya dagingnya ga terlalu manis. Minimal agak gurih lah, kan campuran gula dan garam jadi penyedap. He…he…he…, hanya bercanda teman, jangan dianggap serius.

Intinya kondisi amis daging itu tak seperti kencing manis. Amis daging memang kondisi yang sudah dibawa secara genetis. Bukan karena kebanyakan makan gula. Jadi solusinya hanya sabar dan ikhlas. Luka akan sembuh, hanya butuh waktu agak lama. Jangan lupa tetap memakaikan obat pada luka untuk mengoptimalkan ikhtiar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post