Babak penyisihan Lomba Cepat Tepat Matematika dan IPA telah berlangsung. Dari 22 regu yang mengikuti perlombaan, tinggal sisa sepuluh. Sekolah kami mengirimkan 3 regu. Alhamdulillah, 2 regu lolos masuk semifinal.

Setetah melihat bagan peertandingan, ternyata besok tim kami bertemu langsung dalam satu babak semi final. Tiga regu berkompetisi. Dua regu dari sekolah yang kami, dan satu regu lagi dari sekolah lain. Menurut hukum peluang, cara ini memberi peluang besar bagi tim sekolah kami maju ke babak final. Namun disisi lain, hanya ada satu regu dari sekolah kami yang berpeluang masuk babak final.

Ada sedikit kekecewaan. Anak-anak ini meminta saya untuk melobi panitia agar mereka tidak bertemu di semifinal. Kalaupun bertemu, pada babak yang terdiri dari 4 regu saja. Jadi dua-duanya punya peluang untuk masuk final. Karena pada babak dengan 4 regu peserta, dua regu dengan nilai terbaik dapat melaju ke babak final. Sedangkan untuk babak yang terdiri dari 3 peserta, hanya satu regu dengan nilai tertinggi yang bisa masuk final.

Sepertinya itu hal mudah. Tinggal menghapus dan mengganti nama regu pada papan perlombaan. Tapi semua ada aturannya. Penentuan bagan pertandingan ini telah disepakati saat kegiatan Technical Meeting, dan tak bisa diganggu gugat lagi.

Terima saja, dan lakukan yang terbaik. Perjuangan belum selesai. Besok kita harus kembali masuk arena perlombaan. Berdoa semoga mendapat hasil terbaik. Harapan untuk menjadi pemenang tahun ini sangat besar, lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Karena jika tahun ini regu sekolah kami menang, berarti piala bergilir sah menjadi milik kami.

Yakin Allah akan memberikan hasil terbaik. Hasil yang pantas bagi kita. Bukan menurut kita, tapi menurut Dia, dzat yang maha mengetahui.