Eneng rahmayanti

Guru IPA di SMPN 1 Jatinangor, memiliki hobi menulis. Buku karya perdana bejudul "Seribu Tanya, Sejuta Jalan", menjadi salah satu penulis pada antologi fabel ka...

Selengkapnya
Navigasi Web

SEPEDA BARU DARI TANTANGAN MILO (Tantangan hari ke-10#Tantangan gurusiana)

Satu Desember 2019. Empat malam sudah saya tak tidur di rumah, tanpa anak dan suami. Menjalani me time melalui kegiatan simposium guru pendidikan dasar yang diadakan oleh kesharlindungdikdas. Lima hari empat malam tidur di hotel, lepas dari semua kewajiban ibu dan istri, menjalani hidup dengan fasilitas free. Mungkin semua orang pernah merasakan hal seperti itu. Tapi tak semua orang dapat kuliah gratis dari para pakar dan praktisi pendidikan seperti yang saya dapatkan disini. Benar-benar me time plus plus.

Ah, sebenarnya itu bukan inti dari apa yang ingin saya ceritakan kali ini. Itu hanya prolog agar pembaca tahu saat itu saya bukan sedang kabur dari rumah apalagi proses pisah ranjang.

Cerita dimulai dari rutinitas menelpon orang rumah di pagi hari. Hari minggu tanggal 1 Desember pukul 05.30, saya video call ke rumah. Selain melihat kondisi keluarga, juga konfirmasi saya pulang hari ini naik kereta jam 12.30 dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung. Biasanya yang menerima telpon atau video call adalah gadisku, tapi hari ini bujangku yang berumur 7 tahun yang terima. Tampak di layar hp, bujangku ini sudah siap dengan seragam bolanya. Tanpa tanya ini itu, dia langsung bilang “Ummi aku terlambat mau ikut tantangan milo. Udah dulu ya”. Langsung memutus video call.

Tantangan milo. Undangannya diberikan 3 hari lalu di SD tempat si bujang bersekolah. Hadiah utamanya adalah sepeda BMX. Sepeda yang di idam-idamkan bungsuku ini sejak setahun kebelakang. Masih terngiang rengekannya ingin beli sepeda baru.

“Ummi sama abi belum punya uang untuk beli sepeda baru. Dede minta sama Allah ya. Tiap shalat berdoa supaya Allah mengabulkan permintaan Dede”. Selalu itu kata yang kuucapkan saat rajukannya mulai mendhasyat. Dan itu selalu berhasil menenangkannya.

Pukul 10 pagi, suamiku mengirim video si bungsu yang bersemangat melakukan setiap tantangan pada acara itu. Mulai dari menggiring bola dan memasukkannya ke gawang, melompati ban dengan angka yang harus berurutan, mendrible bola dan memasukkannya ke ring basket. Semua berjalan mulus walau tampak seperti slow motion. Tak sempat bertanya apa dan bagaimana, karena saat itu tanggung packing sebelum berangkat ke stasiun.

Jam 13.30 ada postingan bungsuku dengan sepeda baru. Alhamdulillah rupanya dia berhasil mendapatkan hadiah utama. Sinyal yang on-off di kereta membuatku mengurungkan niat telpon ke rumah. Bukan apa-apa, jaringan putus nyambung malah bikin kesel.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post