#TantanganMenulisGurusiana Hari ke-84

Di masa pandemi ini, tidak semua orang atau instansi sama menyikapinya. Ada yang biasa-biasa saja, ada juga yang berhati hati. Saya melihat dari dua pondok berbeda dimana kedua anakku belajar. Anakku yang pertama mondok di pondok yang merupakan cabang dari sebuah pondok yang besar di Indonesia. Mereka sangat berhati-hati dalam menyikapi pandemi ini. awal merebaknya covid-19 di pertengahan Maret semua santri sudah di kembalikan ke rumahnya masing-masing sebelum ada kebijakan PSBB.

Santri belajar di rumah hingga pertengahan Juli. Rencana awal santri akan masuk tanggal 12 Juli namun diundur tanggal 15 lalu diundur lagi tanggal 17. Skenario kedatangan santri sudah diatur dengan sedemikian rupa. Namun kabar terakhir, santri yang ingin kembali ke Pondok harus melakukan Rapid Test. Ini yang membuat kebanyakan wali santri keberatan. Ada yang keberatan karena biayanya, ada juga yang khawatir dengan keamanan Rapid Test yang katanya membahayakan.

Anakku yang kedua mondok di sebuah pondok tahfidz anak yang masih kecil. Pondoknya baru memulangkan santri pada awal bulan Mei ketika banyak daerah sudah PSBB. Santri hanya sebulan lebih di rumah setelah itu kembali lagi ke Pondok.

Mereka tidak terlalu berdisiplin menggunakan masker atau social distancing.

Saya berharap kedua anakku aman dan selamat dari segala macam virus dan juga semua anak-anak Indonesia. Aamiin.

Gunung Sindur, 8 Juli 2020