#TantanganMenulisGurusiana Hari Ke-78

Tingkah laku anak zaman now itu memang berbeda dengan anak zaman old. Kalau anak zaman dulu biasanya segan sama guru, penurut dan sopan. Tapi anak zaman now lebih gaul dan terkesan kurang sopan.

Anak zaman now lebih berani mengungkapkan isi fikiran mereka. Jika mereka tidak setuju atau tidak suka terhadap sesuatu, mereka mau mengungkapkannya baik kepada orang tua maupun kepada guru mereka.

Untuk menghadapi anak zaman now itu dilarang baperan. Baper adalah istilah bagi orang yang mudah terbawa perasaan, salah satunya adalah mudah tersinggung.

Jika seorang guru baperan, maka akan repot. Bisa-bisa setiap hari kerjaannya marah-marah saja karena murid-muridnya tidak mau menurut. Atau bisa jadi ngambek dan meninggalkan kelas. Menurut saya, guru yang keluar kelas karena ngambek, ibarat orang yang kalah perang. Ia menyerah kepada anak muridnya.

Murid zaman dulu mungkin akan menyesal dan langsung meminta maaf kepada gurunya namun belum tentu terjadi pada anak zaman now. Mereka lebih senang jika gurunya tidak masuk kelas. Hore... Free Class, sorak mereka.

Guru zaman now harus lebih kreatif dan inovatif dan yang paling penting jangan baperan. Hadapilah murid-murid dengan kasih sayang. Karena pekerjaan yang dilakukan dengan hati akan sampai ke hati.

Bagaimana pun keadaan anak zaman now, namun mereka semua adalah anak-anak kita, generasi penerus bangsa yang harus kita bimbing dan arahkan menjadi pribadi yang sholeh dan berakhlak mulia.

Saya teringat nasihat kyai Hasan Abdullah Sahal: " Jika melihat murid yang menjengkelkan dan melelahkan, maka hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari tangan mereka, kelak akan menarik tangan kita ke syurga. Selamat berjuang wahai guru".

Gunung Sindur, 1 Juli 2020