Arofah Berbisik

Oleh

Enge Rika Lilyana, S.Pd

Pergulatan batin yang mengharu biru tak mungkin aku tolak. bagaimanapun tahapan hidup terumit telah diberikan oleh orang tuaku.Sebagai anak apatah dayaku. Mengikuti takdir ke mana akan membawaku.

Sejak semula banyak pertentangan yang rasanya tak bisa dihindari. Mempersatukan hati yang telah berkeping-keping membuatku lelah. Pada siapa aku bisa menyerahkan sebagian dukaku. Papa dengan kehidupan barunya yang dibangun di atas puing-puing kehancuran.

Semakin lama keadaan tidak semakin membaik. Meskipun papa dan mama sudah resmi mendapat surat keputusan cerai namun luka di hati tak akan mampu mengubur segalanya. Untuk kembali membangun komunikasi dengan baik hanyalah mimpi yang tak hendak memberikan harapan.

Satu-satunya orang yang paham situasi ini hanyalah Ijon. Dia tak akan memihak siapapun. Tak juga menyalahkan siapapun. Bijak dan bisa menahan diri adalah sifat Ijon yang tak dimiliki siapapun. Aku akan tumpahkan segala yang aku rasakan pada Ijon. Dia pasti akan menjadi.pendengar yang baik. Tidak akan berbicara apapun saat aku mengungkapkan segalanya.

Segala hal yang terjadi dalam hidup ini pasti ada yang menciptakan. Itu keyakinanku. Begitu juga saat Ijon berbicara tentang masalahku selalu.diikuti kata semua sudah ada yang menciptakan. Kita ikuti saja tidak usah terlalu dipikirkan. Yang sabar aja ya, nanti pasti selesai.

Aku tak bisa menolak juga pendapat Ijon yang kadang-kadang lebih banyak menenangkan daripada menyedihkan. Segalanya harus aku terima dulu dan entah esok.apa yang akan terjadi dipikir nanti aja...Gitu kata Ijon...

#Berspambung#