Enge Rika Lilyana

Menuangkan ide dalam bentuk tulisan adalah mimpi awal bagi saya. Menghasilkan karya dalam bentuk buku adalah salah satu mimpi yang harus diwujudkan. Salah satu ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Arofah Berbisik Bagian 27

Arofah Berbisik

Oleh

Enge Rika Lilyana, S.Pd

Tidak ada segala dalam hidup ini instan. Semua membutuhkan proses. Untuk dewasapun membutuhkan proses. Meskipun itu hanya untuk paham mengapa dijadikan bercerai berai apa yang sebelumnya disatukan.

Aku pernah bertanya alasan mengapa papa dan mama terpisah. Ijon hanya berkata "Tacik, apakah baju yang Tacik kebakan harus terusan gitu? Ada kalanya lebih manis pakai yang atas bawah." Aku tak paham maksud Ijon.

Ah, Ijon ini bisa saja mumpamakan hidup dengan baju. Baju ya baju Orang ya orang dak bisa disamakan IIjon kadang imajinasikan kelewat tinggi. Tidak ada yang menyangka jika sekolahnya menengah aja.

Kalaupun jodoh itu kata Ijon hanyalah Tuhan yang menentukan. Berrti kontrak jodohnya cuma sekian saja. Ada aja si Inon nih. Memangnya rumah ada kontrak-mengontrak. Usiaku mungkin tak paham benar bagaimana kerja Tuhan yang luar biasa. Tapi Ijon selalu memintaku yakin Tuhan pasti punya alasan mengapa semua ini terjadi.

Hari ini mungkin adalah hari yang dimaksudkan oleh Ijon. Jodoh itu ada masa kontraknya. Memangnya aku dah berjodoh? Bukan! Mama , peeempuan yang aku yakin masih butuh pendamping kedatangan tamu. Kata Ijon itu tadi Pak Haji Syamsuri. Saudara Fahmi sahabatku.

Seorang laki-laki kerap kali datang ke perempuan itu apakah pasti jodoh? Ah ya enggaklah! Bisa jadi pedatang yang mau menjajakan barangnya atau mau beli dagangan mama di toko.

Tapi gaya dan perlakuannya sangat istimewa. Kata Ijon kelak aku akan mengalami apa yang mama alami yaitu kesaangna laki-laki yang akan menjadi pendampingku. Iya, iya Ijon betul. Aku suka banget sama Fahmi. Dia itu jago banget di kelas. Tapi aku dak.mau bilang malu.

Aku pernah membayangkan Fahmi jadi pangeran yang mengendarai kuda. Membawakan setangkai bunga seperti cerita-cerita dongeng. Tak perlu tanya apakah Fahmi tahu? Ha..ha..bisa jasi dia tahu tapi malu.

Ini kata buku namanya cinta.monyet. Lho monyetnya siapa? Aku dak mau disebut monyet. Masak aku disamakan dengan monyet.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cinta monyet, cintanya sama monyet, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

30 Aug
Balas

Terima kasih bunda ini belum sempat saya share kemarin..bunda selalu sehat ya agar terus berkarya

30 Aug

Aku tak mau disamakan dengan monyet...ha..ha..

27 Aug
Balas

Cie cie Ternyata tacik juga sedang jatuh cinta, terus berkarya Bu, syvtunggu lanjutannya

30 Aug
Balas

Terima kasih bunda Menik...sehat selalu ya bunda...agar terus bisa berkarya

30 Aug



search

New Post