Enge Rika Lilyana

Menuangkan ide dalam bentuk tulisan adalah mimpi awal bagi saya. Menghasilkan karya dalam bentuk buku adalah salah satu mimpi yang harus diwujudkan. Salah satu ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Arofah Berbisik Bagian 41

Arofah Berbisik

Oleh

Enge Rika Lilyana, S.Pd

Tak banyak yang tahu perubahan apa yang sudah dialami mama. Hanya aku dan Ijon saja yang tahu. Bagi sebagian orang menganggap mama sebagai perempuan aktif. Biasa di toko dan kadang juga masih mengurusi peternakan sapi dan tanaman.

Pertama yang kulihat mama sering memakai rok panjang. Awalnya rok denim dipadu dengan hem putih dan topi. Tak ada yang menyangka bahwa di dalan topi mama memakai kain agak panjang, orang sering sebut sleyyer atau scraff. Memang mama terkesan modis sejak bersama Haji Syamsuri.

Ada aura positif yang diberikan Haji Syamsuri. Meskipun itu baru diawali dari cara berpakaian. Bagiku mama seperti terlahir kembali. Terpancar kecantikan yang selama ini terlupakan. Tak dipungkiri salah satu pesona yang membuat Haji Syamsuri tertarik adalah wajahnya yang inoccent. Papa mungkin terlambat untuk menyadari mutiara yang terpendam diantara peluh yang berjatuhan di kening mama saat menjaga toko atau datang ke peternakan.

Seperti terlihat sore ini mama sengaja memilih style vasion dengan memakai bawahan berbunga hijau muda. Scraff senada dengan batik dan dipadu dengan baju berbahan jatuh lembut. Mama tampak cantik. Dari jauh parfum berkelas dilumuri ke semua kain. Mama memang luar biasa. Dulu mana sempat mama seperti itu.

Pantesan Haji Syamsuri tambah lengket ke hati mama. Semua ada di mama. Cantik, kaya, pintar dan bisa membawa diri di semua kalangan. Mama memang ditakdirkan untuk kuat setelah badai menggulung pikiran dan hatinya.

Kulihat mobil Haji Syamsuri merapat di di halaman depan. Ada suara memberi salam, " Assalamualaikum!" Ijon pasti akan menjawab salam Haji Syamsuri serta.membukakan pintu. Biasanya mama akan mengikuti Ijon sambil berterima kasih ke Ijon. Mama sengaja mempercepat waktu dengan meminta Haji Syamsuri segera ke mobil. Dari luar Haji Syamsuri akan melambaikan tangan padaku sambil mengucapkan salam.

Pemandangan yang luar biasa adem. Memang hal yang baru bagiku namun terasa surga dekat banget. Apakah ini isyarat bahwa kuasaNya mulai menjalar di setiap waktu yang dimiliki mama. Mungkin juga bagiku. Cuma aku tak paham mulai dari mana harus menerjemahkan indahnya hari yang kurasakan.

#Bersambung#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab bun ceritanya semoga sukses terus dan di tgg lanjutannya. Lama gak komunikasi kita ya

12 Sep
Balas

Iya bunda sayang selalu rindu...semoga bunda selalu sehat...meskipun tidak ikut tantangan saya Insya Allah nulis bunda...

13 Sep

Semoga menjadi kebahagiaan keluarga mama, lanjut bu

12 Sep
Balas

Makasih bunda Menik tersayang.Sehat selalu inggih...

13 Sep

Keren Bu Rika. Salam literasi, sukses selalu.

12 Sep
Balas

Makasih Bapak motivator...semangat ya..sehat selalu..

13 Sep

Uwih keren Abin Dinda, salam kangen

12 Sep
Balas

Makasih mbak.yu..semangat selalu...

13 Sep

Keren kisahnya Bun... Sukses selalu

12 Sep
Balas

Makasuh bunda sayang sehat selalu ya...

13 Sep



search

New Post